CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Total Tayangan Halaman

Trail Of Waving Hearts

Jumat, 27 November 2020

PENGOLAHAN FOTO UDARA ( ORTOMOZAIK DAN EKSTRAKSI DEM )

 Berikut adalah tata cara ortomozaic foto udara dan ekstraksi DEM dari foto udara tersebut. Pengolahan ini dilaksanakan pada saat kemah kerja Teknik Geodesi Undip 2017 di Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Semarang, Jawa Tengah.

 Alat dan Bahan

1.     Drone DJI Phantom 4

2.     Komputer Workstation

3.     Smartphone

4.     Laptop

5.     Premark

6.     Software Dji Go

7.     Software DroneDeploy

8.   Software Agisoft 

 

Langkah-Langkah Pekerjaan

1. Kalibrasi alat (drone, gimbal, dan remote)

2. Pembuatan Jalur Terbang 

Pembuatan jalur terbang menggunakan DroneDeploy yang sudah otomatis tersedia, kita hanya perlu menyesuaikan dengam cakupan luas pemotretan dalam sekali terbang, dalam sekali terbang usahakan luas tidak lebih dari 12 hektar.

3. Pelaksanaan Pengukuran

a.      Pasangkan propeller pada drone, baterai ke dalam drone dan remote drone

b.     Lakukan kalibrasi pada drone

c.      Membuka Drone Deploy untuk menampilkan jalur terbang

d.     Atur overlap dan sidelap, tinggi terbang, jalur terbang, dan luasan pemotretan

e.      Terbangkan drone secara otomatis, drone akan memotret sesuai dengan pengaturan pada saat di Drone Deploy

f.      Jika sudah selesai drone akan otomatis kembali pada home


4. Pengolahan Data

  • Membuka Agisoft


Halaman Awal Agisoft

  • Tambahkan foto hasil pemotretan drone


Input Foto

  • Akan muncul Add Photo. Pilih file foto, kemudian open.

Tampilan Add Photo

  • Klik workflow, lalu pilih align photo 

Tampilan Align Photo

  • Akan muncul tampilan Align Photo. Pilih acuracy, lalu checklist pada generic preselection dan reference preselection

Tampilan Align Photo

  • Klik Workflow lalu pilih Build Dense Cloud

Tampilan Workflow

  • Akan muncul tampilan Build Dense Cloud. Atur quality sesuai pada saat pemilihan acuracy

.

Tampilan Build Dense Cloud

  • Tunggu sampai proses align selesai dan akan terbentuk tampalan foto secara kasar.


                                                               Hasil Build Dense Cloud

  • Cari foto yang ada premark, kemudian berikan titik pada premark.


Foto Premark

  • Pilih workflow, lalu klik Build Mesh.


Tampilan Build Mesh

  • Akan muncul tampilan Build Mesh. Isikan surface type dengan arbitary (3D), Source data dengan Dense cloud, dan face count dengan medium kemudian ok.


Tampilan Build Mesh

  • Tunggu sampai proses selesai, kemudian akan muncul dibawah ini.


Hasil Build Mesh

  • Kemudian pilih workflow, lalu klik build DEM.

                                                                Tampilan Build DEM


  • Muncul tampilan build DEM. Pilih geographic type, WGS 84. Isikan Source data dengan dense cloud, interpolation dengan enabled kemudian ok.

                    

                                                                     Tampilan Build DEM

  • Tunggu sampai proses selesai, maka akan muncul seperti di bawah ini.

                     

                                                                     Hasil Build DEM

  • Pilih workflow, kemudian klik build orthomosaic.

                        

                                                                   Tampilan Build Orthomosaic 

  • Akan muncul tampilan Build Orthomosaic. Isikan pada geographic type, surface dengan DEM, blending mode dengan mosaic. Kemudian ok.

                     

                                                                  Tampilan Build Orthomosaic

  • Tunggu sampai proses selesai maka akan muncul tampilan gambar yang telah di-mesh.

                     

                                                                  Tampilan Setelah Dimesh

  • Kemudian export file dengan memilih menu file > export > export orthomosaic > export JPG/TIFF/PNG.

                     

                                                                  Tampilan Export File

  • Akan muncul tampilan Export Orthomosaic. Isikan sesuai dengan tampilan di bawah ini.

                     

                                                                  Tampilan Export Orthomosaic

 

 Hasil dan Pembahasan

Pemetaan suatu wilayah menggunakan UAV bisa mendapatkan hasil yang realtime dan detail. Semakin kecil cakupan wilayahnya, maka data yang diperoleh akan semakin detail. Pada pemetaan UAV diperlukan GCP dan ICP. GCP (Ground Control Point) merupakan titik kontrol tanah yang berfungsi untuk mengikat koordinat tanah dan koordinat foto. Semakin banyak GCP yang dipakai dan menyebar di seluruh daerah pemetaan, maka dapat dihasilkan foto yang tegak dan semakin bagus geometrinya. ICP (Independent Control Point) merupakan titik kontrol bebas yang berfungsi untuk mengecek apakah foto orto sudah benar-benar tegak dengan mengecek kondisi di lapangan dan di foto. Jumlah GCP harus lebih banyak dari ICP dan tidak boleh merangkap antara GCP dan ICP. Perbedaan GCP dan ICP yang lain yaitu, pada GCP diikutkan dalam proses ortorektifikasi, sedangkan ICP tidak ikut diproses dalam ortorektifikasi.

Pada Kemah Kerja ini, terdapat enam BM yang digunakan yaitu BM 1, 2, 3, 5, 6, dan 9. BM 1, 3, 5, dan 9 digunakan sebagai GCP, sedangkan BM 2 dan BM 6 digunakan sebagai ICP. Setiap BM dipasang premark supaya dapat terlihat pada foto udara yang diambil UAV. Desain premark yang digunakan pada Kemah Kerja ini berbentuk seperti huruf Y sebagai berikut.

  
                                                     

                                                    Desain Premark                            

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses perolehan data foto udara menggunakan UAV, yaitu luas daerah yang akan diambil, tinggi terbang, besarnya overlap, dan sidelap. Pemetaan UAV menggunakan posisi kamera menghadap ke bawah, tegak lurus dengan permukaan bumi. Tinggi terbang setiap project penerbangan UAV berbeda-beda karena perbedaan ketinggian pohon di lokasi, tinggi terbang menyesuaikan ketinggian pohon supaya pohon tersebut tidak mengganggu saat UAV melakukan pemotretan. Jalur terbang berjumlah 23 jalur dengan hasil foto udara yang diperoleh dari hasil pemotretan berjumlah 1378 foto. Daerah yang dipotret menggunakan UAV tidak seluruh Desa Asinan karena waktu yang terbatas, hanya sebagian yang berada di daerah selatan dan merupakan lokasi pengukuran terestris juga. 

                              

                                                                               Hasil Orthomozaic

Gambar di atas adalah hasil orthomozaic dari pengolahan foto udara menggunakan perangkat lunak Agisoft. Pada gambar di atas terihat pula lokasi BM 1, 3, 5, dan 9 yang merupakan Ground Control Point sehingga ikut dalam proses orthorektifikasi. Lokasi peletakan GCP pada wilayah pemotretan sudah menyebar, sehingga dapat diperoleh hasil pemetaan yang baik.

                                  

                                                                             Hasil Ekstraksi DEM

                                                                              

                                                                      Elevasi DEM Foto Udara

Pada proses pengolahan foto udara yang didapatkan dari pemotretan menggunakan UAV dilakukan ekstraksi DEM, sehingga dapat diketahui elevasi dari daerah yang dipetakan. Gambar IV-5 merupakan hasil ekstraksi DEM dari foto udara wilayah Desa Asinan. Simbol warna menunjukkan ketinggian atau elevasi wilayah tersebut. Warna merah menunjukkan ketinggian maksimum, warna biru menunjukkan ketinggian minimum.

        Berdasarkan hasil DEM tersebut, kondisi elevasinya sudah benar sesuai dengan di lapangan. Bagian berwarna merah merupakan daerah dengan elevasi tinggi dan merupakan permukiman penduduk. Bagian selatan yang berwarna kuning dan hijau terlihat datar yang menunjukkan daerah tersebut memiliki elevasi yang relatif sama. Hal itu sesuai dengan kondisi di lapangan yang merupakan daerah persawahan, sehingga elevasinya relatif datar. Bagian yang berwarna biru menunjukkan elevasi terendah, hal ini sesuai dengan kondisi di lapangan yang merupakan daerah perairan mendekati Danau Rawa Pening

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar