Pengalaman
Mengikuti Youth Adventure Day 2016
Sebelumnya
perkenalkan nama saya Kharisma Srinarta, kelas XI di SMA Negeri 2 Balikpapan.
Saya akan berbagi sedikit pengalaman saya sewaktu mengikuti kegiatan yang
diadakan Indonesian Youth dream(IYD), yaitu Youth Adventure Day(YAD) di
Yogyakarta 26-28 February 2016.
YAD tahun
ini mengusung tema ‘Self actualization with nature’. Apasih YAD itu? YAD adalah
Sebuah program pengembangan diri berbasis experiental learning, adventure,
outbond, explore dan penguatan nilai-nilai ESQ yang diselenggaraakan oleh IYD.
Lalu apa saja syarat untuk dapat mengikuti YAD? Usia 16-22th, warga Negara
Indonesia, dan bersedia membayar adventure kit jika lolos nantinya.
Okeee sampai situ aja ya perkenalannya..
Awalnya saya
mendaftar cuma ikut-ikutan aja. Alhamdulillah saya bukan pelajar sepu-sepu
(Sekolah Pulang-Sekolah Pulang), jadi CV saya dapat terisi lumayan banyak hehe.
Tanggal 6 February 2016 diumumkan siapa saja yang lolos. Dari 1280 pendaftar
nasional, dipilih lah 150 participant. Alhamdulillah Ya Allah saya lolos, gak
nyangka banget pokoknya seorang anak SMA seperti saya bisa lolos diantara
mahasiswa-mahasiswi dari berbagai macam universitas yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Dari
Balikpapan sendiri ada 3 orang delegasi, yaitu saya sendiri, Jatmika Aji(SMA 2
Bpp), dan Kak Billy Teovani Anes. Kita semua berangkat tanggal 25 february 2016
dengan alasan ingin jalan-jalan dulu hehe. Kamis sore saya dan kak Billy sampai
di jogja (aji sudah datang dari pagi), lalu kita langsung menuju ke penginapan
yang sudah disiapkan aji.
Yah masih gak
nyangka saat itu bisa ada di Jogja, saat teman-teman saya yang lain sibuk
belajar dan pusing dengan tugas-tugasnya, saya bisa merasakan nikmatnya bebas
beberapa hari dari tugas dan menikmati keindahan kota yang istimewa ini.
Tanggal 26
February 2016 pukul 11.00 kita langsung check out dari penginapan dan menuju ke
meeting point di Balai Kota Yogyakarta untuk berjumpa dengan delegasi lain.
Saat itu pengalaman pertama saya naik Trans Jogja hehe. Saat tiba di Balai Kota, semua delegasi sudah
berkumpul disana, mereka sangat ramah. Kita berkenalan satu sama lain.
Saat itu
hanya hadir 143 orang, 6 orang anak SMA dan 137 orang Mahasiswa. Sedihnya
adalah tidak ada yang menyangka bahwa saya dan aji adalah anak SMA, ya mungkin
karena wajah dan postur kami yang terlihat dewasa, sedangkan kakak-kakak
mahasiswa lain masih terlihat imut dan tingginya tidak melebihi kita huhu.
Setelah
semua berkumpul kita langsung naik bis menuju kebun buah Mangunan, Imogiri, Kab
Bantul, Yogyakarta. Saat tiba disana kita langsung melakukan registrasi ulang
dan mengumpulkan berkas (surat kesehatan, adventure contract dll). Setelah itu
kita langsung berkumpul dengan kelompok masing-masing yang telah dibagi
sebelumnya.
Saya masih
tidak percaya dengan apa yang ada dihadapan saya saat itu, para delegasi yang
selama ini hanya bisa berkomunikasi lewat media social kini mereka semua ada di
hadapan saya. Ada yang dari UGM, UI, UNM, UMY, UB, Undip, Unnesa, Unhas, Binus,
President university, Unmul, Univ teknologi Sumbawa, IAIN ZCK Langsa Aceh, ITS,
IPB, ITB, wah lengkap pokoknya dari Sabang sampai Merauke. Suatu kebanggaan
sekaligus tantangan menjadi salah satu dari keenam delegasi termuda disana.
Setelah
opening ceremony, lanjut ke jadwal berikutnya yaitu materi tentang narkoba dan
keistimewaan Yogyakarta. Setelah itu Ishoma lalu lanjut film discussion. Kita
semua berkumpul dengan grup masing-masing lalu diputarkan 2 buah film, kita
diharuskan untuk mempresentasikan apa yang kita dapat lewat film tersebut
dengan cara sekreatif mungkin. Sekitar pukul 23.30 WIB acara hari itu sudah
selesai dan kita dipersilahkan istirahat di tenda masing-masing.
Sekitar
pukul 04.00 WIB saya bangun, Sumpah disana dingin banget (maklum saya gak tahan
dingin), mungkin karena daerah itu berada di perbukitan makanya suhunya dingin
sekali. Setelah mandi, makan, dan ngobrol-ngobrol dengan delegasi lain kita
langsung masuk ke inti acara, yaitu Survival Session. Sebelum kegiatan dimulai,
kita semua diacak lagi menjadi 15 kelompok. Saya berada di kelompok 7.
Masing-masing
kelompok diberi jeda 10 menit untuk memulai perjalanan survivalnya, selama jeda
tersebut kita diharuskan membuat suatu prakarya dari kardus, Koran dan bahan
penunjang lain(ranting, daun dll).
Pos pertama
adalah mencari kata dari huruf-huruf yang sudah diacak, pos kedua: mengumpulkan
barang dari kata yang kita dapat di pos pertama, pos ketiga: mencari potongan
kata dari lagu, pancasila, dan proklamasi, pos keempat: memindahkan segelas air
dengan tali (saat di pos 4 langsung hujan deras), pos ke 5: berfoto di
anjungan, pos 6: makeup (saat di pos 6 pemandangannya luar biasa), pos 7:
menjawab soal, pos 8: pengumpulan barang dan mencari bendera, selesai. Tapi
kegiatan ini tidak sesimpel yang saya tulis karena kita benar-benar menelusuri
hutan di antara bukit-bukit dan pentunjuk jalan hanya tali rapia biru. Hujan
deras tidak sedikitpun mematahkan semangat kami, jatuh, bangun, kepeleset dll
bukan hal aneh saat itu.
Setelah
semua kegiatan survival selesai (sekitar pukul 14.30 WIB), kita semua kembali
ke perkemahan dan saat itu juga saya langsung mandi karena pakaian saya dari
bawah ke atas basah dan kotor semua haha. Setelah itu makan siang dan saya
menyempatkan tidur sebentar karena sumpah capek banget lah, malam harinya saya
juga harus tampil di Culture Night.
Sehabis
maghrib, saya langsung mempersiapkan diri untuk tampil di acara Culture Night.
Mulai dari memakai kostum, mempersiapkan lagu, latihan sebentar, dan make up.
Saya tampil mewakili Kalimantan Timur bersama Aji dan Kak Elsa (Unmul). Saya menampilkan
Tari Enggang, Aji menyanyikan lagu Buah Bolok, dan Kak Elsa menyanyikan lagu
Burung Enggang.
Saat tiba
giliran saya untuk tampil, sumpah saya gakada rasa nervous sama sekali, saya
menari bagaikan ikan yang mengikuti aliran air sungai. Bangga bisa membawakan
budaya daerah Kal-Tim di depan para delegasi lain dan bangga pada diri sendiri
yang sudah berani tampil walalupun banyak kesalahan yang terjadi.
Saat itu
juga banyak yang tampil membawa budaya daerahnya, seperti tari bali, tari
ngremo, nembang, tari dari Sumbawa, pencak silat, standup comedy, musikalisasi
puisi dll. Ya malam itu suasana kebersamaan sungguh terasa dan benar-benar
menyadarkan bahwa besok adalah hari terakhir saya bisa melihat senyum mereka
hmmm.
Setelah
culture night selesai, acara berikutnya adalah berjalan melewati bara api yang
menyala(bagi yang berani saja). Hal itu bertujuan untuk menghancurkan mental
block yang ada di diri kita agar kita lebih percaya diri untuk meraih semua mimpi
besar yang kita mimpi-mimpikan. Memang menakutkan tapi yang berminat sangat
banyak, baik perempuan maupun laki-laki mereka memiliki keberanian yang luar
biasa, ada yang sampai melepuh kakinya tapi mereka mendapat kepuasan batin yang
tidak ternilai. Di ujung dari bara api tersebut kita akan diteriakkan ‘APA
MIMPI KAMU?’ dan kita wajib meneriakkan apa mimpi kita. WAW, saat itu banyak
sekali mimpi-mimpi besar para delegasi yang saya dengar, ada yang ingin menjadi
Kapolri, Ketua KPK, Anggota Dewan, Menteri, dll. Saat itu benar-benar
menyadarkan bahwa saya ada di tengah-tengah 143 delegasi yang luar biasa dan
saya hanyalah selembar tisu tipis ditengah-tengah mereka.
Acara itu
adalah acara terakhir di hari kedua…
Di hari
ketiga, pukul 06.30 WIB saya langsung membangunkan Aji dan mengajaknya ke
puncak Mangunan. Ternyata disana juga banyak delegasi lain yang menikmati
keindahan puncak mangunan yang luar biasa indah. Sumpah saya ingin sekali
melihat kabut yang menyerupai awan ada di bawah saya, dan disana keinginan saya
menjadi nyata. Seakan-akan saya berada di negeri diatas awan dan saat itu jujur
saya mau menangis karena keindahan karunia Tuhan ini. Setelah puas berfoto-foto
kita kembali ke perkemahan.
Setelah
sampai kita langsung ganti baju dan mengikuti acara selanjutnya yaitu Outbond Activity. Kita
diacak lagi menjadi 12 kelompok, saat itu saya ada di kelompok 11 yang
beranggotakan 3 perempuan dan 9 laki-laki. Pos pertama adalah harus melewati
jurang dengan 1 tali setelah sampai diseberang lanjut flying fox. Mantap
pokoknya karena outbond ini benar-benar dilaksanakan di tengah hutan, adrenalin
benar-benar tertantang saat itu.
Pos selanjutnya
yaitu menjatuhkan diri dari ketinggian 2,5m dan akan ditangkap oleh anggota tim
yang lain, game melawan kelompok lain seperti tarik tambang, kelereng,
mengumpulkan bola, memindahkan bole dengan tali, menyeberang dengan balok dll.
Lalu pos terakhir adalah menuruni tebing memakai tali, saya sempat ketakutan saat
itu karena phobia tinggi hehe tapi saya tetap berhasil melakukannya.
Setelah
kegiatan outbond selesai kita semua kembali ke perkemahan dan makan siang, saya
langsung mandi dan mencuci sepatu karna sepatu saya yang awalnya bewarna putih
jadi warna coklat wkwk. Setelah itu istirahat.
Lanjut dengan
kegiatan Green Movement, setiap delegasi harus menanam satu pohon di kawasan
kebun buah Mangunan tersebut. Kegiatan ini tidak memakan waktu lama, setelah
itu kita di perkenankan bersiap-siap untuk kembali ke daerah asal. Acara
terakhir adalah pemberian penghargaan seperti Best Participant, Best
Performance in Culture Night, Best Team dll. Saat itu juga ada pemilihan leader
YAD 2016 dan kak Billy Teovani (delegasi Balikpapan) yang terpilih menjadi
leader, acara tukar kado dan pembagian sertifikat.
Sekitar
pukul 19.00 WIB kita semua diantar ke titik nol kilometer dan berpisah disana, ya
sedih banget lah dan gak rela ninggalin seluruh delegasi yang sudah saya anggap
keluarga. Kita memang baru kenal 3 hari tapi kebersamaan diantara kita sudah
cukup terbangun. 28 February 2016 adalah hari terakhir saya melihat 143
delegasi hebat dari seluruh Indonesia itu.
Saya sendiri
kembali ke Balikpapan tanggal 1 Maret 2016 karena saya ingin menikmati sebagian
dari keindahan Jogja dan hasilnya setiap sudut Jogja memang terbukti
istimewanya. Sampai sekarang pun saya belum bisa melupakan kenangan indah
bersama para delegasi lain. Semoga kita bisa bertemu lagi dan semoga saat itu
mimpi-mimpi yang kalian teriakkan sudah terealisasi. See you on top guys!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar