TUGAS SURVEY REKAYASA I
PROPOSAL PEKERJAAN PERENCANAAN JALAN KABUPATEN MALUKU PROVINSI SULAWESI UTARA VOLUME 50 KM
(Disusun untuk memenuhi prasyarat mata kuliah Survei Rekayasa I)
Disusun oleh:
Kelompok 3B
Cartenz Noviantri H. 21110115130078
Pihapsari Pramartha N. 21110117130044
Kharisma Srinarta 21110117130045
Ananda Raka D. 21110117130055
M. Ghani Aryatama 21110117130057
Mukhammad Ulinnuha 21110117130068
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788
e-mail : geodesi@undip.ac.id
2019
PROPOSAL
PEKERJAAN PERENCANAAN JALAN KABUPATEN MALUKU PROVINSI SULAWESI UTARA VOLUME 50 KM
PT. Gondang Jaya
Jl. XXXX No XXXX, Tembalang, Semarang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Proposal Perencanaan Pembangunan Jalan ini dengan baik. Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Survey Rekayasa I. Dalam proposal ini kami menjelaskan tentang analisis pekerjaan dan rencana anggaran biaya untuk Proposal Perencanaan Pembangunan Jalan.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal ini, antara lain kepada:
1. Bapak Ir. Bambang Sudarsono, MS. dan Bapak Moch. Awaluddin, ST. MT selaku dosen pengampu Mata Kuliah Survey Rekayasa I.
2. Teman-teman yang membantu dalam pembuatan proposal ini.
Namun dalam pembuatan proposal ini masih jauh dari sempurna dan memiliki kekurangan dalam memberikan penjelasan. Oleh sebab itu, kami minta maaf atas terbatasnya kemampuan kami dalam memberikan penjelasan. Selain itu, kami meminta kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya proposal ini.
Semarang, 21 April 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
II.1.1 Persiapan Administrasi, Perijinan, dan Persiapan Teknis
II.1.3 Mobilisasi, Demobilisasi, dan Transportasi Lapangan
II.2.1 Pengukuran pada Tahap Studi Kelayakan
II.2.2 Pengukuran pada Tahap Desain Pendahuluan
II.2.3 Pengukuran pada Tahap Detail Design
II.3 Penentuan Titik Awal Proyek
II.4 Pembuatan dan Pemasangan BM
II.8 Pengukuran Penampang Melintang
III.2 Pembuatan dan Pemasangan Benchmark
III.3 Pemasangan Patok Stationing (STA)
III.7 Pengukuran Penampang Melintang (Cross Section) Interval 50 m
III.11 Perhitungan Cross Section
BAB IV ORGANISASI PELAKSANAAN DAN JADWAL PELAKSANAAN
IV.2 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
BAB V RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
V.2 Pembuatan dan Pemasangan Benchmark
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sesuai dengan Undang–undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan, jalan merupakan bagian dari sistem transportasi nasional yang mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial, budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan tiap daerah, membentuk dan merperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional.
Jalan sebagai bagian dari sistem transportasi merupakan media yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hampir semua aktivitas manusia selalu berhubungan dengan jalan, baik berupa perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain maupun pergerakan orang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Peran jalan sebagai bagian dari sistem transportasi selain akan menunjang pengembangan suatu wilayah juga dapat meningkatkan daya saing suatu wilayah, yang sekaligus akan meningkatkan keunggulan kompetitif wilayah tersebut, karena barang dan orang dapat diangkut dengan lebih aman, cepat, murah dan tepat. Dengan demikian penyediaan jalan ini sangat penting dan perlu mendapat perhatian dari Pemerintah.
Pemerintah Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara dalam melaksanakan pembangunan di daerah selalu mengupayakan agar sasaran pembangunan menyentuh sektor-sektor kebutuhan masyarakat terutama pembangunan infrastruktur, salah satunya adalah jalan.
I.2 Maksud dan Tujuan
Pembangunan Jalan dimaksudkan agar dapat digunakan sebaik-baiknya sebagai penyokong kegiatan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosial, ekonomi, pendidikan, dan kegiatan lainnya agar terasa lebih mudah dan atau merasa terhambat dengan ketidaksediaan jalan.
Tujuan dalam pembangunan jalan ini antara lain:
1. Meningkatkan sarana dan prasarana pengguna fasilitas di bidang sosial, ekonomi dan pendidikan.
2. Menyediakan jalan sebagai fasilitas berlangsungnya kegiatan sosial, ekonomi dan pendidikan sehingga tercipta aktivitas/kegiatan yang lancar dan mudah.
I.3 Ruang Lingkup
Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan yang meluas atau menyimpang, maka perlu kiranya ruang lingkup. Adapun ruang lingkup permasalahan pada proposal perencanaan pembangunan jalan ini antara lain:
1. Perencanaan pembangunan jalan akan dilaksanakan di Desa Tikala Ares, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara dengan volume 50 km.
2. Instansi yang memberi tugas adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota Manado
3. Analisi Teknik pekerjaan
4. Rincian biaya yang dibutuhkan
I.4 Instansi Pemberi Tugas
Instansi yang memberikan tugas adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terletak di Jakarta, lalu dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Manado.
I.5 Pencapaian Lokasi
Lokasi perencanaan pembangunan jalan berada di Kelurahan Tikala Ares, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Lokasi dapat dicapai dari Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Bandara Sam Ratulangi Manado, setelah itu dilanjutkan dengan transportasi darat sejauh ± 15 km.
BAB II
METODOLOGI
II.1 Persiapan
Sebagai langkah awal dari seluruh kegiatan adalah melaksanakan tahap pekerjaan persiapan, yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
II.1.1 Persiapan Administrasi, Perijinan, dan Persiapan Teknis
1. Persiapan Administrasi dan Perijinan
Pada tahap ini dipersiapkan segala sesuatunya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan selanjutnya, meliputi: surat-surat, dokumen-dokumen, formulir-formulir, buku-buku ukur dan lain sebagainya.
a. Rencana kerja (schedule pelaksanaan, bobot, prestasi) untuk keperluan penyusunan progress.
b. Penugasan personalis dan peralatan yang digunakan.
c. Penyiapan buku tamu, buku kerja harian, formulir kendali diri.
d. Hal-hal lain yang menyangkut administrasi proyek, seperti: kelengkapan pembuatan dokumen kontrak dan lain sebagainya.
e. Pembuatan surat tugas melakukan pekerjaan yang ditandatangani oleh Kepala Desa setempat.
2. Persiapan Teknis dan Operasional
Persiapan teknik dan operasional meliputi hal-hal yang menyangkut persiapan teknis pelaksanaan dan operasionalnya antara lain:
a. Penyiapan data, laporan-laporan, peta kerja berupa peta topografi.
b. Penyiapan alat ukur serta peralatan bantu lainnya yang sesuai dengan keperluan pekerjaan.
c. Penjelasan kepada seluruh personil yang terlibat dalam pekerjaan ini, sesuai dengan persyaratan teknis.
d. Penyiapan buku tamu, buku kerja harian, formulir kendali diri.
e. Penyiapan alat tulis, hitung, gambar, foto, cetak dan lain-lain.
f. Pembuatan inception report (laporan pendahuluan) untuk rencana operasi kerja guna disampaikan pada pemberi tugas.
II.1.2 Persiapan Personil
Tujuan dari persiapan personil ini adalah untuk menentukan jumlah personil yang akan dipekerjakan di dalam suatu proyek pekerjaan survey dan pemetaan ini, serta untuk menentukan pembagian tugas dari masing-masing personil. Personil-personil tersebut terdiri dari:
a. Manager Proyek: bertugas mengatur dan mengawasi jalannya proyek pembangunan jalur SUTET dari tahap persiapan hingga tahap pembuatan laporan.
b. Team Leader: bertugas untuk mengatur jalannya Pekerjaan, mengoordinasi tugas personil, mengurus perijinan pekerjaan, melakukan pengawasan kinerja personil, membuat target persentase pencapaian kerja setiap harinya, tempat konsultasi bila ada masalah di lapangan.
c. Geodetic Engineering: bertugas melakukan perhitungan waterpass, poligon dan penampang melintang, melakukan pemasangan BM dengan GPS dan pemasangan patok kayu.
d. Surveyor: bertugas melakukan pengukuran waterpass, penampang melintang, penampang memanjang, poligon, melakukan pemasangan BM dengan GPS.
e. Asisten Surveyor: bertugas membantu pengukuran poligon, waterpass, situasi kontur dan situasi tower.
f. Operator Administrasi Kantor: bertugas mengurus semua perijinan, surat-surat, dan dokumen yang digunakan dalam pekerjaan, membuat rencana anggaran biaya dan rencana kerja.
g. Operator AutoCAD (drafting): penggambaran penampang memanjang, cross section, dan Peta kontur.
h. Office Boy: membantu jalannya pekerjaan, membeli kebutuhan pekerjaan.
i. Tenaga lokal: bertugas membantu pengukuran dan menunjukkan batas dari daerah pengukuran sesuai peta perencanaan yang dibuat.
II.1.3 Mobilisasi, Demobilisasi, dan Transportasi Lapangan
Termasuk di dalam hal ini adalah:
1. Mobilisasi–demobilisasi personil dan peralatan.
2. Penyediaan kendaraan lapangan.
3. Penyiapan basecamp lapangan termasuk akomodasinya.
II.1.4 Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dalam hal ini adalah kegiatan untuk mengenal lapangan yang menyangkut:
1) Areal pengukuran beserta batas-batasnya.
2) Pengecheckan lokasi dan jenis pengukuran yang akan dilaksanakan.
3) Penentuan jalur pegukuran dan rencana penempatan patok kayu, benchmark atau titik tetap lainnya yang dipandang perlu di lapangan.
Rencana pengikatan titik kontrol dari titik ikat yang tersedia dan disetujui direksi.
II.2 Perencanaan
Untuk pengukuran Jalan baru terlebih dahulu dilakukan beberapa tahapan studi antara lain:
- Studi Kelayakan ( Feasibility Study )
- Perencanaan Pendahuluan ( Preliminary Design )
- Perencanaan Detail ( Detailed Design )
II.2.1 Pengukuran pada Tahap Studi Kelayakan
Pada tahap ini baru dilakukan studi terhadap jalan yang akan dibuat, sehingga data yang diperlukan belum terlalu detail. Pada tahap studi kelayakan jalur jalan yang akan dibuat juga belum pasti lokasinya, sehingga pada tahap iniakan dilakukan pengukuran lokasi pada beberapa alternatif sesuai hasil studi yang telah dilakukan.
Data yang diperlukan pada tahap ini antara lain:
1. Peta Topografi skala 1 : 50.000, DIRTOP TNI AD Jakarta
2. Peta Tata Guna Tanah Skala 1 : 50.000, KANWIL BPN
3. Peta Geologi, Direktorat Geologi Tata Lingkungan Bandung
4. Peta Geomorfologi, Direktorat Geologi Tata Lingkungan Bandung
5. Peta Jaringan Jalan yang sudah ada, Dinas Bina Marga Provinsi
6. Data titik-titik kontrol Horizontal / Triangulasi, BAKOSURTANAL
7. Data titik-titik kontrol Vertikal, BAKOSURTANAL
8. Peta Pendaftaran Tanah / Peta Kadastral BPN
9. Peta PBB (Peta Blok, Peta ZNT, Peta Desa)
10. Data lain sesuai kebutuhan
Setelah pengumpulan data dan peta-peta tersebut, maka dibuat suatu jalur jalan baru dengan membuat beberapa alternatif. Dari jalur jalan baru tersebut dilakukan kajian yng mendalam sehingga dapat dipilih alternatif terbaik. Apabila dalam penentuan dan pemilihan alternatif tersebut dapat memilih satu lokasi yang layak, maka dapat dilakukan pengukuran untuk tahap studi kelayakan. Namun apabila dalam penentuan alternatif lokasi lebih dari satu, maka diperlukan kajian yang lebih mendalam ditinjau dari aspek teknik, ekonomi, sosial dan aspek lainnya, sehingga dapat dipilih lokasi yang paling baik.
Pengukuran pada tahap studi kelayakan antara lain:
1. Pemasangan BM dengan interval 2 Km – 5 Km
2. Pengukuran Waterpas pada jalur yang sudah dipilih
3. Pengukuran penampang melintang dengan ineterval kurang lebih 100 m sampai 200 m tergantung rencana lebar jalan.
Gambar-gambar hasil pengukuran masih bersifat kasar karena datanya tidak lengkap. Dari gambar pengukuran ini dapat dibuat perkiraan volume pekerjaan secara kasar, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pembuatan Rencana Anggaran Biaya.
II.2.2 Pengukuran pada Tahap Desain Pendahuluan
Pada tahap perencanaan pendahuluan ( Preliminary Design ) alternatif lokasi rencana jalan sudah pasti tetapi As jalan masih belum pasti, sehingga pada tahap ini juga diperlukan pengukuran rencana jalan untuk keperluan perencanaan detail ( Deatailed Design ). Pada tahap ini dilakukan pengukuran sebagai berikut:
1. Pemasangan BM dengan interval 1 Km.
2. Pengukuran Waterpas dilokasi jalur jalan yang dipilih
3. Pengukuran Poligon
4. Pengukuran penampang melintang dengan interval 200 m dan lebar penampang melintang kurang lebih 100 m sampai 200 m sesuai keperluan.
5. Penggambaran situasi, penampang memanjang dan penampang melintang.
Berdasarkan gambar tersebut dibuat rencana jalan yang lebih detail dengan menentukan:
- Titik awal proyek dan akhir proyek
- As jalan ( Centre Line )
- Titik IP ( Intersection Point )
- Lengkungan Horizontal
- Lengkungan Vertikal
Data tersebut di atas selanjutnya digunakan untuk keperluan pengukuran perencanaan detail (Detailed Design).
II.2.3 Pengukuran pada Tahap Detail Design
Berdasarkan data perencanaan pendahuluan, maka dilakukan pengukuran untuk keperluan perencanaan detail. Pada pengukuran jalan tahap perencanaan detail, maka dilakukan serangkaian kegiatan pengukuran sebagai berikut:
1. Penentuan titik awal projek Sta 0 + 000 dan titik akhir projek
2. Pembuatan dan pemasangan BM dengan interval 500 m
3. Pemasangan patok pada titik-titik IP sesuai rencana tahap perencanaan pendahuluan
4. Pembuatan garis lurus pada As rencana jalan dengan interval setiap 25 dimulai dengan Sta 0 + 000 sampai titik IP berikutnya
5. Pembuatan lengkungan horizontal sesuai rencana dengan tipe :
- FC (Full Circle)
- SCS (Spiral – Circle – Spiral)
- SS (Spiral – Spiral)
6. Pengukuran poligon pada semua patok yang telah dipasang baik pada garis lurus maupun lengkungan horizontal
7. Pengukuran waterpas pada semua patok yang telah dipasang
8. Pengukuran penampang melintang pada semua patok-patok yang sudah dipasang dengan lebar kurang lebih 50 m – 100 m dari As jalan (disesuaikan kbutuhan desain)
9. Penggambaran situasi dan penampang memanjang di atas kertas standard Bina Marga
10. Penggambaran penampang melintang di atas kertas standar Bina Marga.
II.3 Penentuan Titik Awal Proyek
Titik awal proyek atau titik Sta 0 + 000 biasanya dimulai sari perempatan jalan, pertigaan jalan, pangkal jembatan atau suatu titik tertentu di jalan yang lurus yang ditetapkan sebagai titik awal proyek. Sebelum melakukan kegiatan pengukuran, maka terlebih dahulu ditentukan titik awal atau Sta. 0 + 000.
Selain menentukan titik awal proyek juga ditentukan titik akhir proyek. Titik akhir proyek biasanya di perempatan jalan, pertigaan jalan, pangkal jembatan atau titik tertentu di jalan yang ditetapkan sebagai titik akhir proyek. Setelah titik awal dan titik akhir proyek ditentuka, maka dapat dilakukan pekerjaan pengukuran jalan.
II.4 Pembuatan dan Pemasangan BM
Patok beton atau Benchmark ( BM ) dibuat dari beton bertulang dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 100 cm. Patok BM dibuat dari beton yang terdiri dari semen, pasir dan batu splits / kerikil dengan campuran 1 : 2 : 3. Patok BM dicat warna kuning agar mudah diidentifikasi di lapangan.
Setelah jadi patok BM dipasang marmer ukuran 10 cm x 10 cm dan ditulis nomor kode BM sesuai dengan ketentuan proyek. Patok BM dipasang dengan interval setiap 2 Km dan dipasang di daerah yang aman dan tanah yang stabil. Setelah dipasang patok BM di photo dan dibuatkan deskripsi Benchmark yang memberikan informasi:
- Nomor Urut BM
- Koordinat BM ( X, Y )
- Elevasi BM ( Z )
- Skets Lokasi BM
- Keterangan cara pencapaian/pencarian BM
- Tanggal pemasangan
- Dan informasi yang lain sesuai kebutuhan.
II.5 Pemasangan Patok
Pemasangan patok Stationing ( STA ) dilakukan disepanjang jalan yang akan diukur. Pemasangan patok dapat dilakukan di tepi jalan, di trotoar, di As jalan dengan memasang paku payung dan diberi cat warna yang kontras denngan aspal jalan misalnya warna putih. Pemasangan patok Stationing dilakukan dengan interval 50 m untuk jalan lurus dan 25 m untuk daerah belokan. Khusus di daerah belokan diberi patok tambahan pada awal, tengah-tengah dan akhir belokan. Apabila melewati jembatan selain patok-patok denga interval 50 m juga diberi patok tambahan pada ujung / pangkal jembatan. Khusus untuk jembatan yang akan diperbaiki, maka harus dilakukan pengukuran secara terpisah dengan melakukan pengukuran rencana jembatan dengan spesifikasi teknik khusus. Semua patok yang telah dipasang dibuatkan skets jalur patok yang memberikan gambaran umum lokasi jalan yang diukur.
II.6 Pengukuran Waterpas
Pengukuran waterpas dilakukan sepanjang jalan dan melalui patok –patok detail yang telah dipasang. Metode pengukuran waterpas dilakukan sebagai berikut:
1. Pengukuran dilakukan dengan alat ukur Waterpas otomatis
2. Alat ukur waterpas yang digunakan harus dikalibrasi terlebih dahulu, sehingga hasil ukuran dapat memenuhi syarat.
3. Pengukuran dilakukan double stand dan pergi – pulang.
4. Beda tinggi antara hasil ukuran pergi dan pulang harus selalu dikontrol, apabila tidak memenuhi toleransi harus dilakukan pengukuran ulang.
II.7 Pengukuran Poligon
Pengukuran poligon dilakukan sepanjang jalan yang diukur denga mengukur semua patok-patok yang telah dipasang di lapangan baik patok beton ( BM ) maupun patok Stationing. Pengukuran poligon dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Titik awal pengukuran poligon dimulai dari Sta 0 + 000
2. Penentuan azimuth awal diukur dari titik kontrol yang sudah ada
3. Apabila azimuth awal belum ada, maka ditentukan dengan pengamatan azimuth matahari
4. Untuk mengontrol ukuran sudut, maka pada setiap 2.5 Km atau 5 Km dilakukan pengamatan azimuth matahari
5. Pengamatan sudut dilakukan dengan Theodolit ketelitian 1” seperti WILD T2, SOKKIA TM1A atau yang sederajat
6. Pengukuran sudut dilakukan dalam posisi Biasa dan Luar Biasa, kemudian hasil ukuran dirata-ratakan
7. Pengukuran jarak dilakukan dengan meteran, cara optis atau dengan EDM.
8. Perhitungan poligon dilakukan dengan metode Bowditch.
II.8 Pengukuran Penampang Melintang
Pengukuran penampang melintang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pengukuran penampang melintang dilakukan pada semua patok stationing yang sudah terpasang.
2. Pengukuran penampang melintang untuk daerah yang relatif datar dapat dilakukan dengan alat ukur waterpas, sedangkan untuk daerah yag bergelombang (rolling) atau daerah pegunungan dapat menggunakan alat ukur Theodolit.
3. Lebar jalan yang diukur minimal harus mencukupi daerah perkerasan (aspal), bahu jalan ditambah bagian tepi dengan koridor kurang lebih 25 meter dari bagian kiri dan kanan jalan.
4. Khusus pada daerah lengkungan horisontal, lebar pengukuran penampang melintang perlu ditambah ke bagian dalam maupun bagian luar lengkungan sesuai dengan keperluan desain.
II.9 Pengukuran Situasi Jalan
Pengukuran situasi jalan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pengukuran situasi jalan meliputi As jalan ( Centre Line ) sampai kurang lebih 25 meter dari bagian tepi kiri dan tepi kanan jalan atau seuai dengan keperluan desain.
2. Data detail situasi yang akan diukur antara lain meliputi : bangunan yang ada di tepi kiri dan kanan jalan, tiang listrik, tiang telpon, saluran drainase jalan, jaringan transmisi pipa air minum, jaringan transmisi pipa minyak, saluran irigasi, detail jembatan dan detail lainnya yang dianggap perlu untuk desain.
II.10 Perhitungan
Semua hitungan dapat dilakukan dengan langsung diatas formulir pengukuran, khusus untuk perhitungan poligon dapat dilakukan dengan bantuan komputer. Perhitungan data ukur meliputi:
1. Perhitungan poligon dengan metode Bowditch
2. Perhitungan waterpas yang dihitung dengan titik referensi tertentu, misalnya titik ikatnya diukur terhadap muka air laut rata-rata ( MSL = Mean Sea Level ) atau jika tidak tersedia data elevasi MSL dapat dihitung dengan elevasi lokal
3. Perhitungan penampang melintang
4. Perhitungan situasi detail
II.11 Penggambaran
Penggambaran terdiri dari:
1. Penggambaran Situasi
a. Penggambaran situasi jalan dengan skala 1 : 500 atau sesuai dengan keperluan desain
b. Penggambaran peta situasi dilakukan di atas kertas milimeter dan hasilnya berupa draft peta situasi yang sudah dilengkapi dengan garis kontur
c. Tahap selanjutnya gambar peta situasi tersebut digambar di atas kertas kalkir standard Bina Marga.
2. Penggambaran Penampang Memanjang
a. Gambar penampang memanjang digambar dibawah peta situasi pada kertas standard Bina Marga
b. Penampang memanjang digambar dengan skala horisontal 1 : 500 dan skala vertikal 1 : 100
c. Gambar penampang memanjang di lokasi jembatan perlu ditambah elevasi dasar jembatan / dasar sungai
d. Gambar penampang memanjang yang menggambarkan keadaan tanah asli digambar dengan garis putus-putus dengan garis yang tipis
e. Gambar penampang memanjang yang menggambarkan desain jalan digambar dengan garis lurus yang tidak terputus dan digambar dengan garis yang lebih tebal untuk membedakan dengan tanah asli.
3. Penggambaran Penampang Melintang
a. Penampang melintang jalan yang ada pertama kali digambar diatas kertas milimeter
b. Penampang melintang digambar dengan skala horisontal 1 : 100 dan skala vertikal 1 : 100
c. Selanjutnya dibuat desain jalan dengan lebar sesuai rencana diatas kertas milimeter
d. Setelah desain penampang melintang selesai, maka dilanjutkan penggambaran diatas kertas kalkir standard Bina Marga
e. Pada waktu menggambar penampang melintang desain jalan, maka as jalan (centre line) harus digambar tepat pada centre line yang ada di kertas kalkir
f. Penampang melintang desain jalan harus digambar secara lengkap sesuai dengan standard perencanaan jalan Bina Marga.
BAB III
ANALISA PEKERJAAN
III.1 Persiapan
Persiapan meliputi persiapan administrasi di kantor dan persiapan teknis. Persiapan administrasi antara lain menyiapkan kontrak pekerjaan, surat tugas personil, surat kontrak personil. Persiapan teknis antara lain menyiapkan peralatan ukur, kalibrasi alat ukur, menyiapkan formulir ukur. Waktu yang diperlukan kurang lebih 7 hari kerja.
III.2 Pembuatan dan Pemasangan Benchmark
a. Waktu
Volume pekerjaan : 51 buah
Pemasangan Benchmark : 5 buah/hari
Waktu yang diperlukan : 12 hari
b. Personil (Tenaga)
Personil yang diperlukan :
i. Geodetic Engineeer : 1 orang
ii. Chief Surveyor : 1 orang
iii. Surveyor : 2 orang
iv. Tenaga Lokal : 4 orang
c. Peralatan
Peralatan yang diperlukan :
i. Cangkul
ii. Linggis
iii. Kamera
d. Bahan
Bahan yang diperlukan :
i. Pasir
ii. Batu pecah (split)
iii. Semen
iv. Kayu
v. Besi beton
vi. Baut
vii. Cat + Tiner
viii. Kuas
e. Transport Tim
Transport tim yang diperlukan
i. Mobil
ii. Sepeda motor
III.3 Pemasangan Patok Stationing (STA)
a. Waktu
Volume pekerjaan : 50 Km
Pemasangan Patok Stasioning(STA) : 3 Km/hari
Waktu yang diperlukan : 17 hari
b. Personil (Tenaga)
Personil yang diperlukan :
i. Geodetic Engineeer : 1 orang
ii. Chief Surveyor : 1 orang
iii. Surveyor : 2 orang
iv. Tenaga Lokal : 4 orang
c. Peralatan
Peralatan yang diperlukan :
i. Meteran
ii. Bendera/tanda lapangan
iii. Alat pendukung lainnya
d. Bahan
Bahan yang diperlukan :
i. Patok kayu
ii. Paku
iii. Cat + Tiner
iv. Palu
e. Transport Tim
Transport tim yang diperlukan
i. Mobil
ii. Sepeda motor
III.4 Pengukuran GPS
a. Waktu
Volume pekerjaan : 50 Km
Pengukuran GPS : 51 titik
Waktu yang diperlukan : 11 hari
b. Personil (Tenaga)
Personil yang diperlukan :
i. Geodetic Engineeer : 1 orang
ii. Chief Surveyor : 1 orang
iii. Surveyor : 2 orang
iv. Tenaga Lokal : 4 orang
c. Peralatan
Peralatan yang diperlukan :
i. GPS
ii. Tripod/Statif
iii. Alat pendukung lainnya
d. Transport Tim
Transport tim yang diperlukan
i. Mobil
ii. Sepeda motor
III.5 Pengukuran Poligon
a. Waktu
Volume pekerjaan : 50 Km
Pengukuran Poligon : 2 Km/hari
Waktu yang diperlukan : 25 hari
b. Personil (Tenaga)
Personil yang diperlukan :
i. Geodetic Engineeer : 1 orang
ii. Chief Surveyor : 1 orang
iii. Surveyor : 2 orang
iv. Tenaga Lokal : 4 orang
c. Peralatan
Peralatan yang diperlukan :
i. Total Station
ii. Reflektor/Target Poligon
iii. Tripod/Statif
d. Transport Tim
Transport tim yang diperlukan
i. Mobil
ii. Sepeda motor
III.6 Pengukuran Waterpass
a. Waktu
Volume pekerjaan : 50 Km
Pengukuran Waterpas : 2 Km/hari
Waktu yang diperlukan : 25 hari
b. Personil (Tenaga)
Personil yang diperlukan :
i. Geodetic Engineeer : 1 orang
ii. Chief Surveyor : 1 orang
iii. Surveyor : 2 orang
iv. Tenaga Lokal : 4 orang
c. Peralatan
Peralatan yang diperlukan :
i. Autolevel/Waterpas
ii. Rambu ukur
iii. Tripod/Statif
iv. Perlengkapan K3
d. Transport Tim
Transport tim yang diperlukan
i. Mobil
ii. Sepeda motor
III.7 Pengukuran Penampang Melintang (Cross Section) Interval 50 m
a. Waktu
Volume pekerjaan : 50 Km
Pengukuran Cross Section : 2 Km/hari
Waktu yang diperlukan : 25 hari
b. Personil (Tenaga)
Personil yang diperlukan :
i. Geodetic Engineeer : 1 orang
ii. Chief Surveyor : 1 orang
iii. Surveyor : 2 orang
iv. Tenaga Lokal : 4 orang
c. Peralatan
Peralatan yang diperlukan :
i. Theodolit
ii. Rambu ukur
iii. Tripod/Statif
d. Transport Tim
Transport tim yang diperlukan
i. Mobil
ii. Sepeda motor
III.8 Pengukuran Situasi
c. Waktu
Volume pekerjaan : 50 Km
Pengukuran Situasi : 2 Km/hari
Waktu yang diperlukan : 25 hari
d. Personil (Tenaga)
Personil yang diperlukan :
i. Geodetic Engineeer : 1 orang
ii. Chief Surveyor : 1 orang
iii. Surveyor : 2 orang
iv. Tenaga Lokal : 4 orang
c. Peralatan
Peralatan yang diperlukan :
i. Total Station
ii. Reflektor
iii. Tripod/Statif
d. Transport Tim
Transport tim yang diperlukan
i. Mobil
ii. Sepeda motor
III.9 Perhitungan Poligon
a. Waktu
Volume pekerjaan : 50 Km
Perhitungan Poligon : 10 Km/hari
Waktu yang diperlukan : 5 hari
b. Personil (Tenaga)
Personil yang diperlukan :
i. Geodetic Engineeer : 1 orang
ii. Chief Surveyor : 1 orang
iii. Surveyor : 2 orang
c. Peralatan
Peralatan yang diperlukan :
i. Kalkulator
ii. Komputer
iii. Printer
III.10 Perhitungan Waterpass
a. Waktu
Volume pekerjaan : 50 Km
Perhitungan Waterpas : 10 Km/hari
Waktu yang diperlukan : 5 hari
b. Personil (Tenaga)
Personil yang diperlukan :
i. Geodetic Engineeer : 1 orang
ii. Chief Surveyor : 1 orang
iii. Surveyor : 2 orang
c. Peralatan
Peralatan yang diperlukan :
i. Kalkulator
ii. Komputer
iii. Printer
III.11 Perhitungan Cross Section
a. Waktu
Volume pekerjaan : 50 Km
Perhitungan Cross Section : 10 Km/hari
Waktu yang diperlukan : 5 hari
b. Personil (Tenaga)
Personil yang diperlukan :
i. Geodetic Engineeer : 1 orang
ii. Chief Surveyor : 1 orang
iii. Surveyor : 2 orang
c. Peralatan
Peralatan yang diperlukan :
i. Kalkulator
ii. Komputer
iii. Printer
III.12 Perhitungan Situasi
a. Waktu
Volume pekerjaan : 50 Km
Perhitungan Situasi : 10 Km/hari
Waktu yang diperlukan : 5 hari
b. Personil (Tenaga)
Personil yang diperlukan :
i. Geodetic Engineeer : 1 orang
ii. Chief Surveyor : 1 orang
iii. Surveyor : 2 orang
c. Peralatan
Peralatan yang diperlukan :
i. Kalkulator
ii. Komputer
iii. Printer
III.13 Penggambaran
a. Waktu
Volume pekerjaan : 50 Km
Penggambaran setiap pengukuran : 2 Km/hari
Waktu yang diperlukan : 25 hari
b. Personil (Tenaga)
Personil yang diperlukan :
i. Geodetic Engineeer : 1 orang
ii. Chief Surveyor : 1 orang
iii. Surveyor : 2 orang
c. Peralatan
Peralatan yang diperlukan :
i. Kalkulator
ii. Komputer
iii. Printer
III.14 Pembuatan Laporan
Laporan Pendahuluan : 10 hari
Laporan Bulanan : 10 hari
Laporan Akhir : 10 hari
a. Personil
Personil yang diperlukan
i. Billingual Sectretary : 1 orang
ii. Secretary : 1 orang
b. Peralatan
Peralatan yang diperlukan
i. Komputer
ii. Printer
BAB V
RANCANGAN ANGGARAN
BIAYA
V.1 Persiapan
No |
|
Uraian |
Jumlah |
Hari |
Harga Satuan |
Jumlah Harga |
(RP) |
(RP) |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
I |
|
PERSIAPAN |
||||
|
1 |
Persiapan di Kantor |
1 |
|
2500000 |
2500000 |
|
2 |
Perlengkapan Safety (ADP) |
11 |
1 |
800000 |
8800000 |
|
3 |
Mobilisasi di Jakarta (Mobil) PP |
1 |
2 |
1500000 |
3000000 |
|
4 |
Mobilisasi Pesawat |
7 |
2 |
4700000 |
32900000 |
|
5 |
Sewa Mobil |
1 |
150 |
200000 |
30000000 |
|
6 |
Kontrak Rumah (Basecamp) |
1 |
250 |
100000 |
25000000 |
|
7 |
ATK |
1 |
|
1000000 |
1000000 |
|
|
Jumlah |
103200000 |
|||
|
|
|
|
|
|
|
V.2 Pembuatan dan Pemasangan Benchmark
No |
|
Uraian |
Jumlah |
Hari |
Harga Satuan |
Jumlah Harga |
(RP) |
(RP) |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
II |
|
PEMBUATAN DAN PEMASANGAN JUMLAH BM |
||||
|
1 |
Patok Beton |
51 |
|
300000 |
15300000 |
|
2 |
Deskripsi BM |
51 |
|
100000 |
5100000 |
|
3 |
Geodetic Engineer |
1 |
3 |
450000 |
1350000 |
|
4 |
Chief Surveyor |
1 |
12 |
350000 |
4200000 |
|
5 |
Surveyor |
2 |
12 |
275000 |
6600000 |
|
6 |
Out Station Alloance (OSA) Geodetic Engineer |
1 |
3 |
250000 |
750000 |
|
7 |
Out Station Alloance (OSA) Chief Surveyor |
1 |
12 |
200000 |
2400000 |
|
8 |
Out Station Alloance (OSA) Surveyor |
2 |
12 |
150000 |
3600000 |
|
9 |
Tenaga Lokal |
4 |
12 |
125000 |
6000000 |
|
10 |
Bahan Bakar Mobil |
1 |
12 |
100000 |
1200000 |
|
|
Jumlah |
46500000 |
V.3 Pemasangan Patok STA
No |
|
Uraian |
Jumlah |
Hari |
Harga Satuan |
Jumlah Harga |
(RP) |
(RP) |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
III |
|
PEMASANGAN PATOK |
||||
|
1 |
Patok Kayu |
1000 |
|
3000 |
3000000 |
|
2 |
Geodetic Engineer |
1 |
3 |
450000 |
1350000 |
|
3 |
Chief Surveyor |
1 |
17 |
350000 |
5950000 |
|
4 |
Surveyor |
2 |
17 |
275000 |
9350000 |
|
5 |
Out Station Alloance (OSA) Geodetic Engineer |
1 |
3 |
250000 |
750000 |
|
6 |
Out Station Alloance (OSA) Chief Surveyor |
1 |
17 |
200000 |
3400000 |
|
7 |
Out Station Alloance (OSA) Surveyor |
2 |
17 |
150000 |
5100000 |
|
8 |
Tenaga Lokal |
4 |
17 |
125000 |
8500000 |
|
9 |
Bahan Bakar |
1 |
17 |
100000 |
1700000 |
|
|
Jumlah |
39100000 |
V.4 Pengukuran GPS
No |
|
Uraian |
Jumlah |
Hari |
Harga Satuan |
Jumlah Harga |
(RP) |
(RP) |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
IV |
|
PENGUKURAN GPS |
||||
|
1 |
Sewa Alat GPS |
2 |
11 |
250000 |
5500000 |
|
2 |
Geodetic Engineer |
1 |
3 |
450000 |
1350000 |
|
3 |
Chief Surveyor |
1 |
11 |
350000 |
3850000 |
|
4 |
Surveyor |
2 |
11 |
275000 |
6050000 |
|
5 |
Out Station Alloance (OSA) Geodetic Engineer |
1 |
3 |
250000 |
750000 |
|
6 |
Out Station Alloance (OSA) Chief Surveyor |
1 |
11 |
200000 |
2200000 |
|
7 |
Out Station Alloance (OSA) Surveyor |
2 |
11 |
150000 |
3300000 |
|
8 |
Tenaga Lokal |
4 |
11 |
125000 |
5500000 |
|
9 |
Bahan Bakar |
1 |
11 |
100000 |
1100000 |
|
|
Jumlah |
24100000 |
V.5 Pengukuran Poligon
No |
|
Uraian |
Jumlah |
Hari |
Harga Satuan |
Jumlah Harga |
(RP) |
(RP) |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
V |
|
PENGUKURAN POLIGON 50 KM |
||||
|
1 |
Sewa Alat TS |
1 |
25 |
300000 |
300000 |
|
2 |
Geodetic Engineer |
1 |
4 |
450000 |
1800000 |
|
3 |
Chief Surveyor |
1 |
25 |
350000 |
8750000 |
|
4 |
Surveyor |
2 |
25 |
275000 |
13750000 |
|
5 |
Out Station Alloance (OSA) Geodetic Engineer |
1 |
4 |
250000 |
1000000 |
|
6 |
Out Station Alloance (OSA) Chief Surveyor |
1 |
25 |
200000 |
5000000 |
|
7 |
Out Station Alloance (OSA) Surveyor |
2 |
25 |
150000 |
7500000 |
|
8 |
Tenaga Lokal |
4 |
25 |
125000 |
12500000 |
|
9 |
Bahan Bakar |
1 |
25 |
100000 |
2500000 |
|
|
Jumlah |
53100000 |
V.6 Pengukuran Waterpass
No |
|
Uraian |
Jumlah |
Hari |
Harga Satuan |
Jumlah Harga |
(RP) |
(RP) |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
VI |
|
PENGUKURAN WATERPASS 50 KM |
||||
|
1 |
Sewa Alat Waterpass |
1 |
25 |
100000 |
100000 |
|
2 |
Geodetic Engineer |
1 |
4 |
450000 |
1800000 |
|
3 |
Chief Surveyor |
1 |
25 |
350000 |
8750000 |
|
4 |
Surveyor |
2 |
25 |
275000 |
13750000 |
|
5 |
Out Station Alloance (OSA) Geodetic Engineer |
1 |
4 |
250000 |
1000000 |
|
6 |
Out Station Alloance (OSA) Chief Surveyor |
1 |
25 |
200000 |
5000000 |
|
7 |
Out Station Alloance (OSA) Surveyor |
2 |
25 |
150000 |
7500000 |
|
8 |
Tenaga Lokal |
4 |
25 |
125000 |
12500000 |
|
9 |
Bahan Bakar |
1 |
25 |
100000 |
2500000 |
|
|
Jumlah |
52900000 |
V.7 Pengukuran Situasi
No |
|
Uraian |
Jumlah |
Hari |
Harga Satuan |
Jumlah Harga |
(RP) |
(RP) |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
VII |
|
PENGUKURAN SITUASI |
||||
|
1 |
Sewa Alat TS |
1 |
25 |
300000 |
300000 |
|
2 |
Geodetic Engineer |
1 |
4 |
450000 |
1800000 |
|
3 |
Chief Surveyor |
1 |
25 |
350000 |
8750000 |
|
4 |
Surveyor |
2 |
25 |
275000 |
13750000 |
|
5 |
Out Station Alloance (OSA) Geodetic Engineer |
1 |
4 |
250000 |
1000000 |
|
6 |
Out Station Alloance (OSA) Chief Surveyor |
1 |
25 |
200000 |
5000000 |
|
7 |
Out Station Alloance (OSA) Surveyor |
2 |
25 |
150000 |
7500000 |
|
8 |
Tenaga Lokal |
4 |
25 |
125000 |
12500000 |
|
9 |
Bahan Bakar |
1 |
25 |
100000 |
2500000 |
|
|
Jumlah |
53100000 |
V.8 Pengukuran Cross Section
No |
|
Uraian |
Jumlah |
Hari |
Harga Satuan |
Jumlah Harga |
(RP) |
(RP) |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
VIII |
|
PENGUKURAN CROSS SECTION |
||||
|
1 |
Sewa Alat TS |
1 |
50 |
300000 |
15000000 |
|
2 |
Geodetic Engineer |
1 |
12 |
500000 |
6000000 |
|
3 |
Chief Surveyor |
1 |
50 |
400000 |
20000000 |
|
4 |
Surveyor |
3 |
12 |
325000 |
11700000 |
|
5 |
Out Station Alloance (OSA) Geodetic Engineer |
1 |
50 |
250000 |
12500000 |
|
6 |
Out Station Alloance (OSA) Chief Surveyor |
1 |
50 |
200000 |
10000000 |
|
7 |
Out Station Alloance (OSA) Surveyor |
3 |
50 |
175000 |
26250000 |
|
8 |
Tenaga Lokal |
6 |
50 |
125000 |
37500000 |
|
9 |
Bahan Bakar |
1 |
50 |
100000 |
5000000 |
|
|
Jumlah |
143950000 |
V.9 Perhitungan
No |
|
Uraian |
Jumlah |
Hari |
Harga Satuan |
Jumlah Harga |
(RP) |
(RP) |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
IX |
|
PERHITUNGAN |
||||
|
1 |
Komputer |
1 |
5 |
50000 |
250000 |
|
2 |
Geodetic Engineer |
1 |
2 |
450000 |
900000 |
|
3 |
Chief Surveyor |
1 |
5 |
350000 |
1750000 |
|
4 |
Surveyor |
2 |
5 |
275000 |
2750000 |
|
5 |
Out Station Alloance (OSA) Geodetic Engineer |
1 |
5 |
250000 |
1250000 |
|
6 |
Out Station Alloance (OSA) Chief Surveyor |
1 |
5 |
200000 |
1000000 |
|
7 |
Out Station Alloance (OSA) Surveyor |
2 |
5 |
150000 |
1500000 |
|
|
Jumlah |
9400000 |
V.10 Penggambaran
No |
|
Uraian |
Jumlah |
Hari |
Harga Satuan |
Jumlah Harga |
(RP) |
(RP) |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
X |
|
PENGGAMBARAN |
||||
|
1 |
Komputer |
1 |
25 |
50000 |
1250000 |
|
2 |
Printer |
1 |
25 |
50000 |
1250000 |
|
3 |
Geodetic Engineer |
1 |
5 |
450000 |
2250000 |
|
4 |
Chief Surveyor |
1 |
25 |
350000 |
8750000 |
|
5 |
Surveyor |
2 |
25 |
275000 |
13750000 |
|
6 |
Out Station Alloance (OSA) Geodetic Engineer |
1 |
25 |
250000 |
6250000 |
|
7 |
Out Station Alloance (OSA) Chief Surveyor |
1 |
25 |
200000 |
5000000 |
|
8 |
Out Station Alloance (OSA) Surveyor |
2 |
25 |
150000 |
7500000 |
|
|
Jumlah |
46000000 |
V.11 Pembuatan Laporan
No |
|
Uraian |
Jumlah |
Hari |
Harga Satuan |
Jumlah Harga |
(RP) |
(RP) |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
XI |
|
PEMBUATAN LAPORAN |
||||
|
1 |
Komputer |
1 |
10 |
50000 |
500000 |
|
2 |
Printer |
1 |
10 |
50000 |
500000 |
|
3 |
Geodetic Engineer |
1 |
10 |
450000 |
4500000 |
|
4 |
Chief Surveyor |
1 |
10 |
350000 |
3500000 |
|
5 |
Surveyor |
2 |
10 |
275000 |
5500000 |
|
6 |
Out Station Alloance (OSA) Geodetic Engineer |
1 |
10 |
250000 |
2500000 |
|
7 |
Out Station Alloance (OSA) Chief Surveyor |
1 |
10 |
200000 |
2000000 |
|
8 |
Out Station Alloance (OSA) Surveyor |
2 |
10 |
150000 |
3000000 |
|
|
Jumlah |
22000000 |
V.12 Rekapitulasi Harga Total
NO |
|
URAIAN |
|
|
|
BIAYA |
1 |
|
PERSIAPAN KANTOR |
|
|
|
103200000 |
2 |
|
PEMBUATAN DAN PEMASANGAN BM |
|
|
|
46500000 |
3 |
|
PEMASANGAN PATOK |
|
|
|
39100000 |
4 |
|
PENGUKURAN GPS |
|
|
|
24100000 |
5 |
|
PENGUKURAN POLIGON 50 KM |
|
|
|
53100000 |
6 |
|
PENGUKURAN WATERPASS 50 KM |
|
|
|
52900000 |
7 |
|
PENGUKURAN SITUASI |
|
|
|
53100000 |
8 |
|
PENGUKURAN CROSS SECTION |
|
|
|
53100000 |
9 |
|
PERHITUNGAN |
|
|
|
9400000 |
10 |
|
PENGGAMBARAN |
|
|
|
46000000 |
11 |
|
PEMBUATAN LAPORAN |
|
|
|
22000000 |
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH |
502500000 |
|||||
PPN 10% |
50250000 |
|||||
|
||||||
BIAYA AKHIR |
552750000 |
|||||
HARGA SATUAN PER KM = Rp |
11055000 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar