CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Total Tayangan Halaman

Trail Of Waving Hearts

Kamis, 09 Juni 2016

contoh makalah penelitian tawuran antar pelajar





TAWURAN ANTAR PELAJAR



SMAN 2 Balikpapan (@sman2bpn) | Twitter


 
Disusun oleh :
·        Evita Luxmi
·        Kharisma Srinarta
·        M Taufik Dio
·        Rizki Bagus Trianto
·        Yoga Prabu Saputra


SMA NEGERI 2 Balikpapan
Tahun pelajaran 201
5/2016

ALAMAT : Jl. Soekarno Hatta Strat IV Balikpapan
 



Kata Pengantar


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kelimpahan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah kami ini yang berjudul “ Tawuran  Antar Pelajar “ laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran Sosiologi.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima ksaih yang sebesar – besarnya kepada
1.      Bapak Drs. Jamhurie Halid Effendi selaku guru pembimbing
2.      Bapak kompol Sumiran, Amd. Selaku narasumber dalam proses wawancara
3.      Orang tua kami yang membantu baik moral maupun materi.
4.      Rekan–rekan satu kelompok yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
5.      Para responden yang bersedia mengisi angket dan quisioner yang telah kami sediakan
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisnya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.


                                                                                                         Balikpapan, 18 Mei 2016

                                                                                                    

DAFTAR ISI

Halaman Judul    ……………………………………………………………………………………..           
Lembar persetujuan   ……………………………………………………………………………………..
Kata Pengantar   ……………………………………………………………………………………..           
Daftar isi   ……………………………………………………………………………………..          
Abstrak  
……………………………………………………………………………………..          
Bab 1 Pendahuluan   ………………………..............................................................................................

        1.2  Latar Belakang   ………………………………………………………………………………………
        1.3  Pembatasan Masalah ………………………………………………………………………...… ………….
        1.4  Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………
        1.5  Hipotesis ………………………………………………………………………........................
        1.6  Tujuan Masalah .………………………………………………………………………………………
        1.7  Manfaat Penelitian ……………………………………………………………………………….............

Bab 2 Kajian Pustaka   ………………………………………………………………………………………

        2.1  Pengertian Tawuran   …………………………………………………………………………………........
        2.2  Penyebab Tawuran   ……………………………………………….…………………………….. ………
        2.3  Dampak Tawuran
………………………………………………………………………………………
        2.4 Cara Pencegahan Tawuran
………………………………….……………………………………………………

Bab 3 Metodologi Penelitian   …………………………………………………………………………………………

        3.1 Lokasi Penelitian   …………………………………………………………………………………….
        3.2 Objek Penelitian    ………………………………………………………………………........................
        3.3 Waktu Penelitian   ………………………………………………………………………………………
        3.4 Jenis Penelitian   ………………………………………………………………………………………
        3.5 Populasi dan Sampel  ………………………………………………………………………………………
        3.6 Rancangan Penelitian
………………………………………………………………………………………
        3.7 Teknik Analisis Data
……………………………………………………………………………………….
        3.8 Pengumpulan data ……………………………………………………………………………………        
                3.8.1Tabel Hasil Quisioner
………………………………………………………………………………………..
                3.8.2 Tabel Hasil Angket
………………………………………………………………………………………..
                3.8.3  Hasil Wawancara
………………………………………………………………………………………..
         3.9 Analisis Data
                3.9.1 Quisioner
……………………………………………………………………………………….
                3.9.2 Angket
……………………………………………………………………………………….
                3.9.3 Wawancara
……………………………………………………………………………………….
Bab 4 Pembahasan
.......................................................................................................................................
Bab 5 Kesimpulan dan Saran   ………………………………………………………………………………………..
        5.1 Kesimpulan   ........................................................................................................................................
        5.2 Saran   ....................................................................................................................................

Bab 6 Daftar Pustaka   …………………………………………………………………………... ……………
Bab 7 Lampiran   ………………………………………………………………………………………….
        7.1 Lampiran data
………………………………………………………………………………………….
        7.2 Lampiran Gambar
………………………………………………………………………………………….


ABSTRAK



     Fenomena tawuran antar pelajar yang kian marak akhir-akhir ini di sudah bukan sekedar tawuran remaja biasa. Perkelahian beramai-ramai tersebut bukan dengan tangan kosong atau mengandalkan kekuatan, melainkan sudah menggunakan barang-barang atau senjata berbahaya lainnya dan mengarah ke tindakan kriminal karena menelan korban jiwa.
     Belum pupus ingatan kita terhadap tawuran antar pelajar SMAN 6 dan SMAN 70 di bundaran Bulungan, Jakarta Selatan, Senin, 24 September 2012, yang menyebabkan seorang siswa SMA 6 tewas, kemarin Rabu 26 September, siswa kelas 3 SMA Yayasan Karya 66 (Yakhe) meregang nyawa seusai tawuran dengan SMK Kartika Zeni, di Jakarta Timur.
     Perkelahian antar pelajar bukan persoalan “darah muda” lagi. Sejak masa dulu tetap ada perkelahian, namun sekarang terjadi perubahan besar agresivitas atau keinginan kuat pada remaja itu dipengaruhi kelompok yang biasa menjadi pelaku tawuran. Mereka menjadi berani dan agresif setelah berkelompok di tambah lagi dengan membawa barang-barang atau senjata berbahaya. Mereka yang terlibat tawuran sudah tidak memikirkan apa-apa lagi selain apa yang harus dikerjakan saat perkelahian itu, yaitu mengandalkan ego per individu untuk “menghabisi” lawannya. Bisa jadi persoalan timbul dikarenakan kurangnya ruang publik dan kreasi untuk remaja.
     Pengamat pendidikan Utomo Danan Jaya seperti yang dilansir Kompas (26/9/2012), mengungkapkan, kembali maraknya tawuran antar pelajar dipengaruhi oleh kondisi sosial masyarakat yang terus menggerus karakter para pelajar. Generasi muda disuguhkan informasi yang lebih banyak mempertontonkan tokoh masyarakat yang berperilaku buruk, jauh dari ekspektasi yang seharusnya menjadi teladan. Seharusnya tokoh masyarakat memberi contoh bagaimana cara sopan santun, menghargai sesama, jujur, dan arif. Tetapi yang dipertunjukkan justru sebaliknya.





BAB I

Pendahuluan


  1. 1.1   LATAR BELAKANG

Laporan penelitian ini kami buat untuk memenuhi tugas sosiologi dan diharapkan dapat memberi informasi kepada para pembaca.
Perlu kita ketahui bahwa tawuran sering terjadi baik dikalangan siswa SMP,SMA, dan mahasiswa maupu masyarakat umum.Dikalangan remaja kurang lebih pada umur 12 – 18 tahun adalah individu labil yang emosinya rentang tidak terkontrol oleh pengendalian dari yang benar.
Kelakuan remaja yang belum mengerti terhadap bahaya tawuran membuat para remaja tidak berfikir selaras logika tentang bahaya tawuran yang mungkin mereka tahu. Tawuran itu sudah menjadi budaya dikalangan remaja, sehingga tidak mengerti resiko tawuran. Dari hal tersebut, dikhawatirkan para remaja menjadi anak yang brutal, criminal, dan durhaka pada orang tuanya, Dengan alasan diatas, kami meneliti masalah tawuran dikalangan siswa  SMAN 2 BALIKPAPAN.

  1. 1.2   IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1.     Tawuran sering terjadi antar pelajar usia remaja
2.     Tawuran terjadi karena ketidakmampuan mereka menyelesaikan masalah dengan baik.
3.     Tawuran dapat menimbulkan berbagai kerugian baik moril maupun materil.

  1. 1.3   PEMBATASAN MASALAH

Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan penelitian ini, maka dilakukan pembatasan masalah pada tawuran antar pelajar

1.4            RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan diatas, kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1.     Bagaimana cara menanggulangi tawuran antar pelajar?
2.     Apa akibat dari tawuran?
3.     Apa penyebab adanya tawuran?

  1. 1.5   HIPOTESIS

Berdasarkan permasalahan diatas, kami dapat mengambil hipotesis berupa:
1.     Tawuran antar pelajar terjadi karena kurangnya rasa persatuan antar pelajar dan sifat remaja sendiri yang masih labil.
2.     Tawuran antar pelajar mengakibatkan ketidaknyamanan di lingkungan masyarakat.

1.6 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian ini adalah:
1.     Mengetahui seberapa besar budaya tawuran di kalangan SMA.
2.     Seberapa kuat perang orang tua, maupun sekolah dalam budaya ini.
3.     Memberikan motivasi kepada para pelajar agar tawuran bisa berhenti.
4.  Mengetahui cara-cara pencegahan dan penyebaran budaya tawuran para pelajar.

1.7 MANFAAT PENELITIAN

     Penelitian ini juga bermanfaat untuk :

1.    Bagi peserta didik, penulisan ini bermanfaat sebagai referensi mengenai budaya tawuran antar pelajar, faktor-faktor penyebabnya, pengaruh negative dari tawuran tersebut, dan sebagai acuan dalam menyikapi berbagai dampak yang ditimbulkan tawuran agar terhindar dari tawuran itu sendiri.
2.    Bagi pendidik, penulisan ini bermanfaat untuk memberi informasi mengenai tawuran, faktor-faktor penyebabnya, pengaruh yang ditimbulkan bagi perkembangan peserta didik, serta memudahkan pendidik untuk mengontrol peserta didiknya agar terhindar dari prilaku tawuran.
3.    Bagi orang tua, penulisan ini bermanfaat untuk memberi informasi kepada orang tua mengenai tawuran, faktor-faktor penyebabnya, pengaruh yang ditimbulkan bagi perkembangan anaknya, serta memudahkan orang tua untuk menjauhkan anaknya dari perilaku ini.
4.    Bagi masyarakat umum, penulisan ini bermanfaat untuk memberi informasi kepada masyarakat umum mengenai pengertian tawuran, faktor-faktor penyebabnya, pengaruh yang ditimbulkan, agar masyarakat bisa mengetahui lebih rinci mengenai tawuran yang terjadi di dalam keseharian mereka.




BAB II

KAJIAN PUSTAKA


2.1           PENGERTIAN TAWURAN


          Berbagai masalah tentang masalah tawuran antar pelajar pada masa ini, terutama di negara kita Indonesia, yang dikenal dengan baik budaya ketimuran kita yang terkenal mengerti akan sopan santun juga marak terjadi.
                Tawuran adalah masalah sosial berupa pertikaian diantara 2 kelompok atau lebih yang dilakukan dengan cara kekerasan dan menimbulkan banyak dampak negative. Tawuran biasanya terjadi pada remaja usia 12-19 tahun.


2.2           PENYEBAB TAWURAN


        Bahwa dikalangan pelajar SMA N 2 Balikpapan masih sering terjadi tawuran antar pelajarbaik dari luar sekolah maupun dalam sekolah, pelajar masih belum bisa mengendalikan emosi, ego masing-masing, disebabkan itu masih sering terjadinya tawuran, penyebabnya tawuran pun beragam diantaranya faktor internal, ekternal, dan sebagainya.
Semua itu dikarenakan pelajar sekarang mentalnya mudah naik turun, akal sehat dan pikiran panjangnya pun tidak digunakan. Mereka hanya mementingkan kepentingan sendiri atau golongan atau menuruti emosi atau juga mengandalkan ototnya saja, seperti tawuran antar siswa. Akhirnya pun akibat yang mereka rasakan berat bagi keluarga, masyarakat, bahkan negara sekalipun.
Keadaan itupun diperparah dengan mulai mengalirnya kekerasan yang mulai menutupi budaya yang sopan, dan melalui media-media massa, seperti koran atau majalah, dan media-media elektronik, seperti halnya televisi atau internet.
Apalagi di zaman serba modernisasi dan globalisasi, informasi tersebut makin menyebar ke seluruh pelosok dunia. Budaya sopan santun dari Indonesia pun mulai ditanggalkan dan hanya dianggap kuno. Makin banyak anak yang tidak punya sopan santun dan tata krama terhadap teman, bahkan terhadap orang tua.
Akibatnya, para pelajar pun rentan sering terjadi tawuran, terutama para pelajar SMA/SMK. Hal yang sama juga dapat terjadi pada pelajar SMP dan masyarakat umum. Ditambah lagi, apabila terdapat korban.
    
Semua masalah itu akan menyebabkan image pelajar dan sekolah menjadi buruk di mata masyarakat umum. Kita sebagai pelajar yang perannya sebagai penerus kejayaan bangsa Indonesia pun harus malu dan berani memutar balikkan hal negative yang ada untuk kepentingan bangsa kedepannya.

2.3            DAMPAK TAWURAN

Adapun  akibat adanya tawuran yaitu Kerugian fisik, pelajarpun yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban. Baik itu  cedera ringan, cedera berat, bahkan sampai kematian. Masyarakat sekitar juga dirugikan. Kemudian Terganggunya proses belajar mengajar sehingga Menurunnya moralitas para pelajar. Dan yang jelas Hilangnya perasaan peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai, kita evaluasi dari itu, kita harus sadar bahwa tawuran tidak ada gunanya, tawuran itu hanya membawa kesensaraan bagi kita semua, maka dari itu kita sebagai insan bangsa harus menghilangkan budaya tawuran di kalangan pelajar. Dan tawuran harus hilang dari pikiran para pelajar, agar kita tidak terpuruk dari masalah yang ada di Indonesia


2.4           CARA MENCEGAH TAWURAN


         Cara mencegah tawuran yaitu  Bekali diri dengan pengetahuan agama sebanyak-banyaknya. Ini juga bisa menjadi pesan serius untuk para orang Tua, untuk jangan hanya mengarahkan anak anak mereka untuk berprestasi dalam pelajaran-pelajaran dunia saja, akan tetapi harus diimbangi dengan prestasi ahlak dan budi pekerti dengan mengarahkan anak anak mereka untuk belajar agama di luar waktu sekolah.
Kemudian Pengawasan orang Tua. Dengan menjalin komonikasi yang baik dengan anak, saya yakin sudah cukup membentengi anak dari pengaruh negatif lingkungannya. Setelah itu Mengikuti kegiatan tambahan di sekolah. Mengikuti kegiatan kegiatan luar sekolah saya kira sangat ampuh untuk menyalurkan energi berlebih pada diri siswa seperti Bela Diri, bukan untuk mengajar mereka berkelahi (walaupun sebenarnya wajib diajarkan. karena semakin pinter seseorang berkelahi, semakin ingin mereka menjauhi perkelahian tersebut. Dan juga Jangan mudah terprovokasi. teliti, cermati dan gali setiap informasi yang kita dengar, dan kita lihat, sebelum mengambil tindakan terhadap permasalahan tersebut.
Sekolah bisa saja membuat aturan aturan khusus kepada siswanya untuk bisa meminimalisir terjadinya ketegangan siswa antar sekolah, Terutama buat sekolah sekolah yang jaraknya berdekatan. Dan Hindari nongkrong habis pulang sekolah. Nongkrong habis pulang sekolah sering menjadi pemicu awal terjadinya pertikaian antar sekolah. Yang terpenting Jalin silaturrahmi antar sekolah, bisa dengan cara mengadakan pertandingan pertandingan olah raga antar sekolah.
TAPI Perlu menjadi catatan, sangat tidak di anjurkan melakukan pertandingan antar sekolah untuk oleh raga yang bersentuhan langsung dengan para pemainnya, seperti sepak bola contohnya, karna menurut pengalaman, berawal dari cidera pemain yang tersenggol pemain lawan, timbul ap-api dendam dalam diri siswa untuk melanjutkan pertandingan tersebut ke arena tawuran.saya karang-karang sendiri, tentunya berdasarkan pengalaman hidup, karna saya juga pernah merasakan ego-nya jiwa masa masa SMA/SMK dan solidnya persatuan ketika menjadi seorang pelajar dan Alhamdulillah saya tidak pernah ikut tawuran pelajar, bukan karna saya seorang pengecut atau karna tidak pintar berkelahi.
      


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1             LOKASI PENELITIAN

Kami melakukan penelitian di SMAN 2 Balikpapan, JL.Soekarno Hatta Strat IV Balikpapan. Kami juga melakukan wawancara di rumah bapak kompol Sumiran, Amd. yaitu di JL.DI.Panjaitan RT 87 no 72 Karang rejo, Balikpapan.

3.2                 OBJEK PENELITIAN

            Objek penelitian kami yaitu para pelajar SMA 2 Balikpapan, JL.Soekarno Hatta Strat IV Balikpapan.

3.3              WAKTU PENELITIAN

Waktu penelitian yang kami butuhkan untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya adalah kurang lebih 1 bulan.

3.4               JENIS PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan memberikan angket dan kuisioner kepada para pelajar di SMA 2 Balikpapan kelas X dan XI secara acak, serta mewawancarai satu orang narasumber.

3.5              POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dari penelitian ini adalah para pelajar SMA. Sampel dari penelitian ini adalah Pelajar dari SMAN 2 Balikpapan. Sementara itu, yang membagikan angket dan quisioner adalah salah satu dari anggota kami.

3.6     RANCANGAN PENELITIAN

            Para anggota kelompok kami akan memberikan angket kepada para pelajar kelas X dan XI di SMA 2 BALIKPAPAN, perkelas akan diberikan 5 angket dan 5 quisioner, kami membagikannya kepada 4 kelas saja. Kami juga mewawancarai satu orang narasumber yaitu Kompol Sumiran, Amd.

3.7      TEKNIS ANALISIS DATA

     Data kualitatif yang dikumpulkan dari kelas X dan XI serta hasil dari wawancara. Hasil-hasil ini yang bersifat valid atau nyata, kemudian disimpulkan kembali sampai sesuai dengan hipotesis penelitian. Apabila hasilnya tidak sesuai, maka harus melakukan eksperimen atau penelitian kembali mengenai masalah ini.




3.8               PENGUMPULAN DATA

3.8.1 TABEL HASIL QUISIONER PENELITIAN

Angket untuk kelas : X dan XI SMA 2 Balikpapan
Jumlah responden            : 2
0 Pelajar
Jumlah pertanyaan  : 2
8 Pertanyaan


NO
Pertanyaan
SS
S
KS
TS
STS
1
Saya tidak suka kekerasan karena dilarang agama
19
1
-
-
-
2
Saya pernah memukul seseorang karena masalah sepele
-
3
5
7
5
3
Orang lebih senang menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan daripada musyawarah
-
6
14
-
-
4
Kekerasan atau tawuran adalah perilaku yang dianggap wajar dalam masyarakat
-
9
7
3
1
5
Orang akan dianggap hebat jika berkelahi
-
-
-
-
20
6
Kekerasan atau tawuran harus diberantas
20
-
-
-
-
7
Saya lebih suka melampiaskan kemarahan saya dengan cara olahraga daripada berkelahi
-
13
5
2
-
8
Tawuran diakibatkan kesalahpahaman dan juga oleh cinta
11
9
-
-
-
9
Saya berkelahi untuk membela diri.
9
5
5
1
-
10
Tawuran adalah kebiasaan masyarakat Indonesia
-
2
1
3
14
11
Tawuran membuat orang lain menderita
20
-
-
-
-
12
Masyarakat merasa tertekan jika terjadi tawuran di daerah sekitar tempat tinggalnya
20
-
-
-
-
13
Masyarakat ikut menonton apabila ada terjadi tawuran
2
12
6
-
-
14
Masyarakat ikut melerai apabila ada terjadi tawuran
9
8
3
-
-
15
Masyarakat hanya menelpon aparat keamanan dan berlindung di rumah
17
3
-
-
-
16
Solidaritas dapat menyebabkan tawuran
20
-
-
-
-
17
Solidaritas menyebabkan kekacauan di masyarakat
3
-
15
2
-
18
Solidaritas menyebabkan keuntungan
14
3
3
-
-
19
Solidaritas menyebabkan kerugian
2
5
10
3
-
20
Tawuran terjadi karena tidak ada yang mau mengalah
14
6
-
-
-
21
Tawuran memiliki keuntungan tersendiri terhadap pelaku
-
1
-
6
13
22
Solidaritas yang menyebabkan perpecahan terjadi di pelajar SMP
-
15
5
-
-
23
Solidaritas yang menyebabkan perpecahan sering terjadi di pelajar SMA
13
6
1
-
-
24
Keegoisan menyebabkan tawuran terjadi
20
-
-
-
-
25
Sekolah mengetahui bahwa siswa/siswinya tawuran
-
11
9
-
-
26
Aparat keamanan sudah bertindak tegas
-
2
1
10
7
27
Sekolah mengambil sanksi bagi siswa/siswi yang mengikuti tawuran
20
-
-
-
-
28
Siswa/siswi yang mengikuti tawuran di kucilkan di sekolah
10
10
-
-
-
243
130
90
37
60
Jumlah Jawaban





3.8.2   TABEL HASIL ANGKET PENELITIAN


Angket untuk kelas : X dan XI SMA 2 Balikpapan
Jumlah responden   : 2
0 Pelajar
Jumlah pertanyaan  : 2
8 Pertanyaan

No soal
Pertanyaan
Jawaban
Jumlah jawaban
A
B
C
1
Apakah tawuran pelajar sering terjadi dibalikpapapan ?
8
8
4
20
2
Menurut anda tingkatan sekolah yang lebih sering melakukan tawuran
18
2
-
20
3
Apakah sekolah sering melakukan tindakan pencegahan terhadap pelajarnya untuk tidak melakukan aksi tawuran ?
19
1
-
20
4
Menurut anda apakah sebuah sekolah berpengaruh terhadap kemungkinan pelajarnya melakukan tawuran ?
2
8
10
20
5
 Pihak manakah yang paling tepat untuk menanggani masalah tawuran antar pelajar ?
2
9
9
20
6
Apakah aksi tawuran antar pelajar  ini meresahkan masyarakat ?
11
8
1
20
7
Apa yang akan anda lakukan jika anda melihat tawuran pelajar ?
17

3
20
8
Menurut anda masalah apakah yang membuat tawuran antar pelajar terjadi
2
1
17
20
9
Apakah tawuran dapat dihilangkan dilingkungan pelajar ?
6
6
8
20
10
Lingkungan manakah yang menjadi pengaruh utama penyebab terjadinya tawuran pelajar ?
11
8
1
20
11
Apakah tawuran pelajar sering terjadi di daerah ini ?
15
8
7
20
12
Apakah penyebab utama tawuran tersebut ?
12
8
-
20
13
Siapakah pelaku tawuran tersebut ?
2
3
15
20
14
Apakah warga merasa terganggu ?
12
5
8
20
15
Apakah aparat telah bertindak tegas ?
5
5
10
20
16
Apakah sekolah sudah saling tahu akan hal tersebut ?
12
8
-
20
17
Apakah perlu pelaku mendapat sanksi ?
 -
20
20
18
Dimana hal tersebut sering terjadi ?
1
1
18
20
19
 Apakah hal tersebut mengakibatkan kerugian secara materi?
12
4
4
20
20
 Apakah factor keluarga berpengaruh terhadap masalah ini ?
10
2
8
20
21
 Apakah pelaku tawuran menggunakan senjata tajam?
 -
1
19
20
22
Apakah sekolah tidak mencegah masalah tersebut ?
11
8
1
20
23
Apakah sekolah sudah berhasil dalam mencegah terjadinya tawuran ?
20
-
20
24
 Apakah pemerintah telah menanggapi pelajar yang mengikuti tawuran ?
7
13
-
20
25
Menurut anda, apakah upaya yang dilakukan pemerintah sudah berhasil menangani masalah ini ?
 -
15
5
20
26
Kenapa tauran sering terjadi dilingkungan pelajar?
2
8
10
20
27
Kapan saja waktu yang sering dilakukan pelajar untuk melakukan aksi tauran ?
1
1
18
20
28
Barang apa yang mungkin mereka bawa saat melakukan tawuran?
6
4
10
20
Jumlah Data
221
166
188
560


3.8.3   DATA HASIL WAWANCARA


Profil Narasumber:
-         Nama: Kompol Sumiran, Amd.
-         Pekerjaan: anggota POLRI
-         Alamat: JL.DI.Panjaitan RT 87 no 72 Karang Rejo
-         No telepon: 08125592687

Waktu Wawancara
-         Hari: Rabu, 11 Mei 2016
-         Tempat: JL.DI.Panjaitan RT 87 no 72 Karang Rejo
-         Waktu: 16.00 – selesai


Pertanyaan

-         Pendahuluan
1.      Assalamualaikum – waalaikumsalam
2.      Bagaimana kabar bapak? – Alhamdulillah baik nak
3.      Apakah bapak sedang sibuk? – ya sebenarnya sibuk tetapi jika diperlukan akan bapak usahakan
4.      Apakah hari ini bapak sedang libur bekerja? – kebetulan hari ini hari sabtu jadi libur
5.      Bapak kerja dimana? – di POLDA Balikpapan
6.      Bekerja dibidang apa pak? – di bidang IT
7.      Oke bisa kita mulai sekarang pak wawancaranya – iya silahkan


-         Integrasi
1.      Apa arti tawuran menurut bapak? – menurut saya tawuran itu adalah suatu perselisihan diantara pihak satu dengan pihak yang lain dengan latar belakang yang berbeda-beda, dan memiliki maksud dan tujuan tertentu.
2.      Apakah di Balikpapan banyak terdapat kasus tawuran? – Menurut saya tidak terlalu banyak juga, tetapi pernah terjadi.
3.      Lalu wilayah mana yang sering bapak temukan kasus tawuran? –biasanya daerah yang banyak terdapat sekolah/banyak pelajarnya, seperti gunung pasir, ring road dll
4.      Siapa saja yang sering terlibat tawuran tersebut? – pelajar SMA/SMK bahkan SMP dan remaja-remaja lain yang tidak bersekolah.
5.      Kapan biasanya tawuran tersebut sering terjadi? –biasanya setelah jam sekolah atau jam kosong dan saat classmeeting.
6.      Apakah pihak yang terlibat itu saat terjadi tawuran sedang bolos sekolah? – Mungkin saja, atau saat sekolah, liburan, bahkan saat classmeeting sekalipun.
7.      Apakah pihak sekolah/orang tua mereka mengetahui apa yang anaknya lakukan? – Menurut saya tidak, mereka baru mengetahui setelah pelajar tersebut kita tangkap dan kita akan menghubungi pihak yang bertanggung jawab atas dirinya.

-         Disintegrasi
1.      Apa yang menyebabkan tawuran tersebut terjadi? – Banyak sekali faktornya, adanya perselisihan diantara kedua pihak tanpa adanya penyelesaian, kurangnya pengawasan,antara lain sikap mereka yang masih labil, solidaritas antar geng yang tinggi, dan faktor lain baik internal maupun eksternal.
2.      Apakah ada korban saat tawuran tersebut berlangsung – korban itu pasti ada baik itu luka ringan maupun luka berat, bahkan mungkin terjadi kematian.
3.      Siapakah korban tersebut? Apakah korban dari pelaku tawuran atau masyarakat sekitar? – bisa diantara semua pihaknya, baik itu pelaku tawuran ataupun masyarakat sekitar yang menimbulkan kerugian material atau jiwa.
4.      Apa yang menyebabkan korban dapat terluka? – korban terluka akibat lemparan batu, pukulan dari pihak lain, atau serangan senjata tajam, jika hanya menggunakan tangan kosong hanya ditimbulkan luka memar tetapi ketika sudah menggunakan benda keras akan menimbulkan luka berat bahkan bisa sampai kematian.
5.      Bagaimana reaksi masyarakat atas hal tersebut? – masyarakat sangat sigap akan kondisi tersebut, jika mereka bisa melerai pasti akan melerai tetapi jika mereka tidak mampu maka mereka akan meminta bantuan pihak lain atau menelepon sekolah serta pihak keamanan dari kepolisian.
6.      Siapakah yang melerai tawuran tersebut? – kalau warga bisa melerai pasti mereka yang akan melerai,tetapi jika tidak mereka akan mengubungi aparat keamanan.
7.      Bagaimana reaksi tawuran pada saat aparat keamanan datang untuk menghentikan? – biasanya mereka akan lari dan kabur karena takut

-         Reintegrasi
1.      Apa yang aparat kemanan lakukan untuk mengehntikan tawuran tersebut? – mereka memberi keamanan dengan cara memisahkan mereka, jika tidak kunjung selesai maka mereka akan menangkap para pelaku.
2.      Hukuman apa yang biasanya pihak keamanan berikan pada sang pelaku? – biasanya hanya panggilan orang tua dan ditahan beberapa hari saja
3.      Apakah masyarakat sekitar juga memberikan hukuman untuk pelaku tawuran? – Masyarakat hanya menyerahkan masalah ini pada pihak keamanan saja
4.      Apakah pelaku tawuran dikucilkan oleh masyarakat? – tentu saja Karena masyarakat sudah menilai bahwa pelaku tawuran ini memliki sikap yang kurang baik
5.      Apa reaksi orang tua/pihak sekolah saat mengetahui bahwa anaknya terlibat tawuran? – tentu saja mereka sangat kecewa
6.      Hukuman apa yang diberikan orang tua/ pihak sekolah kepada pelaku? – biasanya hanya peringatan dan nasehat belaka, untuk sekolah biasanya dilakukan skorsing dan surat peringatan jika melakukan kesalahan  yang sama akan di keluarkan dari sekolah.
7.      Bagaimana cara mencegah hal seperti ini agar tidak terulang kembali? – perlu adanya kesadaran dari diri masing-masing agar tidak melakukan hal yang sama, perlu menyibukkan diri dengan hal-hal positif, perlu adanya perhatian lebih dari orang tua/sekolah, dan lebih menghargai perbedaan.



3.9        ANALISIS DATA

3.9.1 KUISIONER

          Dari hasil quisioner yang kita peroleh dengan cara membagikan quisioner tersebut kepada pelajar kelas X dan XI SMA 2 Balikpapan, kita membagikan quisioner kepada 20 orang dengan jumlah pertanyaan 28 pertanyaan, bahwa sebanyak 43,39% responden menyatakan sangat setuju, 23,21%  (243 jawaban) menyatakan setuju, 16,07% (130 jawaban)  menyatakan kurang setuju, 6,6% (37 jawaban) menyatakan tidak setuju, dan 10,71% (90 jawaban) menyatakan sangat tidak setuju, jadi jumlah seluruh jawaban ada 560 jawaban.

3.9.2   ANGKET

Dari hasil angket yang kita peroleh dengan cara membagikan angket kepada pelajar kelas X dan XI SMA 2 Balikpapan, kita membagikan angket tersebut kepada 20 orang dengan jumlah pertanyaan 28 pertanyaan. Angket tersebut kita beri pilihan A, B, dan C. hasilnya menyatakan bahwa sebanyak 39,46% (221 jawaban) memilih option A, 29,64% (166 jawaban) memilih option B, dan 33,57% (188 jawaban) memilih option C, jadi jumlah seluruh jawaban ada 560 jawaban.

3.9.3 WAWANCARA

          Dari hasil wawancara yang kami lakukan kepada bapak kompol Sumiran, Amd. kami mendapatkan informasi bahwa di Balikpapan sendiri jarang terjadi tawuran antar pelajar tetapi beberapa kali tawuran itu sendiri pernah terjadi, tempat yang paling sering terdapat tawuran adalah daerah yang banyak terdapat sekolah disana seperti gunung pasir dan ring road, tawuran sendiri terjadi karena adanya perselisihan diantara para pihak tetapi tidak kunjung mendapatkan solusi dan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah sendiri. Tawuran bisa terjadi kapan saja tetapi paling sering ditemukan saat jam kosong/classmeeting serta liburan sekolah. Lalu yang menghentikan kasus tersebut pertama kali adalah masyarakat sekitar, tetapi jika mereka tidak mampu untuk menghentikan maka mereka akan menghubungi pihak yang berwajib. Hukuman yang diberikan aparat keamanan pada pelaku tawuran adalah pembinaan, pemanggilan pihak sekolah/orang tua, hingga hukuman penjara apabila pelaku tersebut telah melakukan kesalahan yang berat. Solusi agar tawuran ini tidak terjadi kembali adalah membiasakan diri dengan perbedaan, menanamkan sikap toleransi, menyibukkan diri dengan kegiatan positif, serta meningkatkan pengawasan dari pihak sekolah/orang tua kepada anak-anaknya.


BAB IV

PEMBAHASAN

                Tawuran adalah masalah sosial berupa pertikaian diantara 2 kelompok atau lebih yang dilakukan dengan cara kekerasan dan menimbulkan banyak dampak negative. Tawuran biasanya terjadi pada remaja usia 12-19 tahun.
                Pelajar masih belum bisa mengendalikan emosi, ego masing-masing, disebabkan itu masih sering terjadinya tawuran, penyebabnya tawuran pun beragam diantaranya faktor internal, ekternal, dan sebagainya.
                 Semua itu dikarenakan pelajar sekarang mentalnya mudah naik turun, akal sehat dan pikiran panjangnya pun tidak digunakan. Mereka hanya mementingkan kepentingan sendiri atau golongan atau menuruti emosi atau juga mengandalkan ototnya saja, seperti tawuran antar siswa. Akhirnya pun akibat yang mereka rasakan berat bagi keluarga, masyarakat, bahkan negara sekalipun.
                Keadaan itupun diperparah dengan mulai mengalirnya kekerasan yang mulai menutupi budaya yang sopan, dan melalui media-media massa, seperti koran atau majalah, dan media-media elektronik, seperti halnya televisi atau internet.
                Apalagi di zaman serba modernisasi dan globalisasi, informasi tersebut makin menyebar ke seluruh pelosok dunia. Budaya sopan santun dari Indonesia pun mulai ditanggalkan dan hanya dianggap kuno. Makin banyak anak yang tidak punya sopan santun dan tata krama terhadap teman, bahkan terhadap orang tua.
                Adapun  akibat adanya tawuran yaitu Kerugian fisik, pelajarpun yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban. Baik itu  cedera ringan, cedera berat, bahkan sampai kematian. Masyarakat sekitar juga dirugikan. Kemudian Terganggunya proses belajar mengajar sehingga Menurunnya moralitas para pelajar. Dan yang jelas Hilangnya perasaan peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai.
                  Cara mencegah tawuran yaitu  Bekali diri dengan pengetahuan agama sebanyak-banyaknya. Ini juga bisa menjadi pesan serius untuk para orang Tua, untuk jangan hanya mengarahkan anak anak mereka untuk berprestasi dalam pelajaran-pelajaran dunia saja, akan tetapi harus diimbangi dengan prestasi ahlak dan budi pekerti dengan mengarahkan anak anak mereka untuk belajar agama di luar waktu sekolah.
             Di Balikpapan sendiri jarang terjadi tawuran antar pelajar tetapi beberapa kali tawuran itu sendiri pernah terjadi, tempat yang paling sering terdapat tawuran adalah daerah yang banyak terdapat sekolah disana seperti gunung pasir dan ring road, tawuran sendiri terjadi karena adanya perselisihan diantara para pihak tetapi tidak kunjung mendapatkan solusi dan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah sendiri. Tawuran bisa terjadi kapan saja tetapi paling sering ditemukan saat jam kosong/classmeeting serta liburan sekolah. Lalu yang menghentikan kasus tersebut pertama kali adalah masyarakat sekitar, tetapi jika mereka tidak mampu untuk menghentikan maka mereka akan menghubungi pihak yang berwajib. Hukuman yang diberikan aparat keamanan pada pelaku tawuran adalah pembinaan, pemanggilan pihak sekolah/orang tua, hingga hukuman penjara apabila pelaku tersebut telah melakukan kesalahan yang berat. Solusi agar tawuran ini tidak terjadi kembali adalah membiasakan diri dengan perbedaan, menanamkan sikap toleransi, menyibukkan diri dengan kegiatan positif, serta meningkatkan pengawasan dari pihak sekolah/orang tua kepada anak-anaknya.



BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


V.1    KESIMPULAN


        Dari data yang kami ambil dari Pelajar SMA 2 Balikpapan , kami menyimpulkan bahwa 95% Pelajar SMA 2 Balikpapan kelas X dan XI sudah mengetahui tentang adanya tawuran di kalanga pelajar, maupun masyarakat umum lainya, dan dari data yang kami ambil ternyata ada siswa yang pernah tawuran, maupun tidak pernah tawuran, sebagian besar pelajar tidak pernah tawuran sebesar 98% dan 2% pernah tawuran.

V.2    SARAN


                  Pelajar Indonesia diharapkan membuka mata lebar – lebar dan menyadari atas fungsi dan peranya sebagai generasi penerus bangsa, sehingga tidak terjerumus pada demoralisai atau penurunan moral bangsa. Menanamkan akhlak yang baik kepada anak sejak dini sangat diperlukan dalam membentuk manusia yang berakhlakul karimah saat besar nanti.
                  Peranan pihak sekolah dan orang tua juga sangat besar dalam menghindarkan anaknya dari pengaruh buruk lingkungan, mereka bisa menanamkan sikap yang baik dan memberi nasihat serta masukan-masukan yang berguna.
                  Pelajar juga harus bisa memilah sendiri hal yang baik dan buruk bagi kelangsungan hidupnya, harus pintar dalam memilih pergaulan dan mulai membiasakan diri bergabung dalam kegiatan-kegiatan positif.
               Dengan penelitian ini kami harap mampu memberikan masukan akan pentingnya pendidikan karakter dalam demoralisasi bangsa, khususnya tawuran antar pelajar.


 

 BAB 6

DAFTAR PUSTAKA






BAB 7

LAMPIRAN


1.    LAMPIRAN DATA

1.1 ANGKET


ANGKET
NAMA                :
KELAS              :
USIA                   :
Pilihlah jawaban di bawah ini dengan cara menyilang (x) salah satu jawaban yang menurut anda tepat!
1.       Apakah tawuran pelajar sering terjadi dibalikpapapan ?
a.                 Sering         b. Kadang            c. Tidak pernah
2.       Menurut anda tingkatan sekolah yang lebih sering melakukan tawuran ?
a.        SD                   b.SMP                 c. SMA
3.       Apakah sekolah sering melakukan tindakan pencegahan terhadap pelajarnya untuk tidak melakukan aksi tawuran ?
a.        Sering              b. Kadang            c.Tidak pernah
4.       Menurut anda apakah sebuah sekolah berpengaruh terhadap kemungkinan pelajarnya melakukan tawuran ?
a.        Ya           b. Tidak               c. Mungkin saja
5.       Pihak manakah yang paling tepat untuk menanggani masalah tawuran antar pelajar ?
a.        Polisi
b.       KPA
c.        Sekolah yang membina pelajar tersebut
6.       Apakah aksi tawuran antar pelajar  ini meresahkan masyarakat ?
a.        Sangat meresahkan
b.       Iya
c.        Tidak sama sekali
7.       Apa yang akan anda lakukan jika anda melihat tawuran pelajar ?
a.        Ditonton
b.       Hubungi pihak yang dapat menghentikan tauran tersebut
c.        Abaikan
8.       Menurut anda masalah apakah yang membuat tawuran antar pelajar terjadi ?
a.        Permusuhan antar sekolah
b.       Masalah pribadi
c.        Hanya iseng belakang
9.       Apakah tawuran dapat dihilangkan dilingkungan pelajar ?
a.        Bisa                           b. Mungkin saja                     c. Mustahil
10.   Lingkungan manakah yang menjadi pengaruh utama penyebab terjadinya tawuran pelajar ?
a.                 Sekolah     b. Keluarga                             c. Teman sepermainan
11.   Apakah tawuran pelajar sering terjadi di daerah ini ?
a.                 Sering                  b. kadang                                c. tidak pernah
12.  Apakah penyebab utama tawuran tersebut ?
a.                    Salah paham       b. masalah keluarga               c.  urusan pribadi
13.  Siapakah pelaku tawuran tersebut ?
a.                    Pelajar                 b. buruh                                  c.  mahasiswa
14.  Apakah warga merasa terganggu ?
a.                    Sangat                 b. biasa saja                                     c. tidak
15.  Apakah aparat telah bertindak tegas ?
a.                    Sudah                            b. belum                                 c. tidak
16.  Apakah sekolah sudah saling tahu akan hal tersebut ?
a.                    Sudah                            b. belum                                 c. tidak perlu
17.  Apakah perlu pelaku mendapat sanksi ?
a.                    Perlu                    b. sangat perlu                       c. tidak perlu
18.  Dimana hal tersebut sering terjadi ?
a.                    Sekolah               b. di jalan raya             c. mall
19.  Apakah hal tersebut mengakibatkan kerugian secara materi?
a.                    Iya                       b. tidak                          c. lumayan
20.  Apakah factor keluarga berpengaruh terhadap masalah ini ?
a.                    Iya                       b. lumayan                    c. tidak
21.  Apakah pelaku tawuran menggunakan senjata tajam?
a.                    Iya                       b. sebagian                             c. tidak ada
22.  Apakah sekolah tidak mencegah masalah tersebut ?
a.                    Sudah                  b. belum                        c. tidak sama sekali
23.  Apakah sekolah sudah berhasil dalam mencegah terjadinya tawuran ?
a.                    Sudah                            b. belum                        c. lumayan
24.  Apakah pemerintah telah menanggapi pelajar yang mengikuti tawuran ?
a.                    Sudah                            b. belum                        c. tidak ada
25.  Menurut anda, apakah upaya yang dilakukan pemerintah sudah berhasil menangani masalah ini ?
a.                    Berhasil               b. ragu-ragu                            c. tidak berhasil
26.  Kenapa tauran sering terjadi dilingkungan pelajar?
a.                    Sikap pelajar yang masih labil     
b.                   Ingin dikira jagoan
c.                    Tidak tahu
27.  Kapan saja waktu yang sering dilakukan pelajar untuk melakukan aksi tauran ?
b.                      Pagi
c.                       Siang
d.                      Kapan saja bisa terjadi
28.  Barang apa yang mungkin mereka bawa saat melakukan tawuran?
a.                       Gir
b.                      Bambu
c.                       Batu dan senjata lain




1.2 KUISIONER



Kuisioner
Nama        :
Kelas         :
Usia           :
Beri tanda centang pada kolom yang kalian anggap paling tepat!

NO
Pertanyaan
SS
S
KS
TS
STS
1
Saya tidak suka kekerasan karena dilarang agama





2
Saya pernah memukul seseorang karena masalah sepele





3
Orang lebih senang menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan daripada musyawarah





4
Kekerasan atau tawuran adalah perilaku yang dianggap wajar dalam masyarakat





5
Orang akan dianggap hebat jika berkelahi





6
Kekerasan atau tawuran harus diberantas





7
Saya lebih suka melampiaskan kemarahan saya dengan cara olahraga daripada berkelahi





8
Tawuran diakibatkan kesalahpahaman dan juga oleh cinta





9
Saya berkelahi untuk membela diri.





10
Tawuran adalah kebiasaan masyarakat Indonesia





11
Tawuran membuat orang lain menderita





12
Masyarakat merasa tertekan jika terjadi tawuran di daerah sekitar tempat tinggalnya





13
Masyarakat ikut menonton apabila ada terjadi tawuran





14
Masyarakat ikut melerai apabila ada terjadi tawuran





15
Masyarakat hanya menelpon aparat keamanan dan berlindung di rumah





16
Solidaritas dapat menyebabkan tawuran





17
Solidaritas menyebabkan kekacauan di masyarakat





18
Solidaritas menyebabkan keuntungan





19
Solidaritas menyebabkan kerugian





20
Tawuran terjadi karena tidak ada yang mau mengalah





21
Tawuran memiliki keuntungan tersendiri terhadap pelaku





22
Solidaritas yang menyebabkan perpecahan terjadi di pelajar SMP





23
Solidaritas yang menyebabkan perpecahan sering terjadi di pelajar SMA





24
Keegoisan menyebabkan tawuran terjadi





25
Sekolah mengetahui bahwa siswa/siswinya tawuran





26
Aparat keamanan sudah bertindak tegas





27
Sekolah mengambil sanksi bagi siswa/siswi yang mengikuti tawuran





28
Siswa/siswi yang mengikuti tawuran di kucilkan di sekolah








2. 

1 komentar:

  1. Apa yang harus di lakukan Gereja , Keluarga , Pemerintah, dan Masyarakat dalam Menangani Penyimpangan Sosial Tawuran Pelajar.
    Gereja
    • Beberapa majelis Gereja mendatangi Jemaat yang kecanduan terhadap tawuran dan menanyakan mengapa bisa seperti itu.
    • Memberikan Konseling bagi orang yang sering tawuran. Misalnya mengajak ke Gereja , Mengajak untuk ikut Perkumpulan Gereja.

    Keluarga
    • Menasehati secara pelan – pelan untuk tidak melakukan hal yang menyimpang.
    • Mengajak untuk Beribadah ke Gereja.
    • Memintanya agar lebih baik mencari pekerjaan dari pada tawuran tdak jelas.

    Pemerintah
    • Harus tegar dan cepat tanggap untuk memberantas tawuran pelajar, tidak banyak omong tapi pembicaraannya harus masuk akal namun bisa menghentikan tawuran dan menyentuh hati si orang yang tawuran tersebut.
    • Selalu meminta polisi untuk berpatroli setiap malam, pagi, siang maupun sore. Agar tidak ada tawuran pelajar di mana-mana. usahakan patroli tidak selalu mengganggu warga sekitar yang tidak tawuran, agar tidak membuat warga marah.
    • Membuka dan meningkatkan lapangan Pekerjaan.
    • Pemerintah bekerja sama dengan warga sekitar untuk mencegah, mengecek sekitar daerah tersebut agak tawuran tidak terjadi lagi.

    Masyarakat
    • Melaporkan ke Pihak yang berwajib

    BalasHapus